Setahu Ishak, korban yang tergeletak yakni sekuriti, Yesaya, dan tiga pelaku. Sementara, korban luka empat orang, yakni dua anak-anak, satu perempuan dewasa, dan satu orang dari majelis.
"Orang-orang pada lari semua keluar. Mereka ketakutan dan berusaha menyelamatkan diri," ungkap Ishak.
Sedangkan, ledakan keempat yakni dilakukan oleh Tim Gegana dalam upaya penjinakkan bom pada pukul 10.45 WIB.
Saat ini, GKI Diponegoro masih dilakukan sterilisasi kepolisian dan awak media dilarang mendekat di luar garis polisi. Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah meninjau lokasi kejadian pada pukul 13.20 WIB, didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Gubernur Jatim Soekarwo, dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan.
Ledakan bom Surabaya terjadi di tiga lokasi yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngegel, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno, dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro. Polda Jatim menyebutkan ledakan bom di tiga gereja terjadi beriringan mulai pukul 06.30 hingga pukul 07.50 WIB.
Akibat ledakan bom Surabaya, 11 orang dinyatakan meninggal dan 41 lainnya luka-luka. Polisi masih mendata dan mengindentifikasi korban yang saat ini sudah dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan dan identifikasi. Kemungkinan, jumlah korban masih bertambah.