Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh. (IDN Times/Imam Faishal)
Selain itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh, memastikan tidak ada suara tembakan yang dilakukan Tim Presisi saat pembubaran puluhan remaja di sebuah gubuk, Jalan Cipendawa, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi pada Sabtu (21/9/2024) dini hari.
"Ini dari keterangan seluruh saksi, ada 22 saksi yang diamankan, ada tambahan dari satu saksi dan datang ke kami menambahlan keterangan. Menurut saksi, dia tidak mendengar suara tembakan, dari tim patroli sendiri tidak ada yang mengeluarkan tembakan," katanya kepada jurnalis, Jumat (4/10/2024).
Audy juga mengatakan, saat itu Tim Presisi hanya mencoba memeriksa puluhan remaja yang berada di gubuk tersebut. Namun, saat Tim Presisi datang, puluhan remaja itu langsung mencoba melarikan diri.
"Saat tim patroli datang, anak-anak itu udah lari berhamburan. Jadi sebelum tim datang, mereka sudah lari. Tidak bisa dipastikan mereka lari kemana aja. Minim penerangan juga," katanya.
Terdapat juga 4 remaja yang sempat menyeburkan dirinya ke Kali Bekasi untuk menghindari kedatangan Tim Presisi. Namun, saat itu ke empat remaja itu bisa langsung diselamatkan.
Penyelidikan suara tembakan itu pun berawal saat salah satu teman korban meninggal Ahmad Davi (16), berinisial R menceritakan ke kakak Davi, Yanti. Kepada Yanti, R yang juga ada di gubuk tersebut, mendengar adanya suara tembakan saat Tim Presisi datang.
R mengaku tembakan tersebut mungkin hanya untuk menakut-nakuti, namun menyebabkan kepanikan di antara mereka. Akibatnya, Davi dan beberapa temannya melompat ke kali untuk menghindar. R berhasil selamat karena dia bisa berenang.
"Ada tembakan sekali gitu. Ya maksudnya mungkin nakut-nakutin gitu. Jadi mereka tuh pada takut, lompatnya ke Kali," kata Yanti di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (23/9/2024).