IDN Times/Irfan Fathurochman
Konsep debat capres tahun ini memang agak berbeda. Salah satunya, masing-masing paslon sudah diberikan kisi-kisi mengenai pertanyaan yang akan ditanyakan oleh moderator. Bahkan, kisi-kisi tersebut sudah dikirimkan oleh KPU satu pekan sebelumnya.
"Pada Kamis malam sudah diberikan (kisi-kisi) pukul 23:00 WIB, ke kedua wakil masing-masing paslon," ujar Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi di kantor KPU pada Jumat (11/1).
Ia memastikan tidak ada perbedaan kisi-kisi pertanyaan yang diberikan oleh KPU ke masing-masing paslon. Dua amplop yang diberikan ke kedua paslon isinya sama.
Selain itu, untuk menghindari kebocoran isi kisi-kisi, KPU juga sudah meminta tanda tangan pernyataan dari perwakilan paslon agar tak menyampaikan kepada siapa pun.
"Ketika menyerahkan kepada masing-masing wakil paslon mereka juga sudah menandatangani surat pernyataan, bahwa daftar pertanyaan ini bukan untuk disebarluaskan, kecuali diberikan kepada pasangan calon," kata dia lagi.
Namun, sepertinya komitmen itu tidak ditepati oleh kubu Prabowo. Juru bicara Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Tim Prabowo-Sandi, Habiburokhman, malah menyampaikan isu pencegahan dan penindakan korupsi menjadi salah satu kisi-kisi yang disampaikan oleh KPU.
"Saya dengar itu salah satu kisi-kisinya," ujar Habiburokhman dalam sebuah diskusi di Cikini pada Minggu kemarin.
Apabila tim Prabowo diminta untuk memilih mana yang diprioritaskan, ia menjawab tidak akan ada yang dipilih, sebab keduanya dianggap sama-sama penting.
Ia menilai fungsi KPK untuk mencegah dan memberantas korupsi harus dijalankan secara seimbang.
"Pencegahan yang maksimal tanpa penindakan belum tentu dapat mengurangi jumlah korupsi. Hal itu juga berlaku sebaliknya," kata dia lagi.