Pada suatu peristiwa, Zulaikha tak bisa menahan hasrat ketertarikannya kepada Nabi Yusuf. Saat itu, dia berupaya menggoda Nabi Yusuf untuk berzina.
Zulaikha mengunci pintu-pintu rumahnya, dengan posisi Nabi Yusuf yang berada di dalam. Namun, Nabi Yusuf menolak ajakan Zulaikha. Nabi lalu berjalan menuju pintu untuk keluar. Zulaikha mengejar dan menarik pakaiannya sampai-sampai bagian belakangnya terkoyak. Aksi tersebut kemudian dipergoki Qithfir yang berada di depan pintu.
Zulaikha akhirnya memberi pernyataan palsu. Nabi Yusuf dituduhnya orang yang mengajaknya berkhianat. Nabi kemudian berkata, perkataan istri Qithfir tersebut tidak benar.
Qithfir kemudian merasa bingung mendengar kesaksian mereka. Dia lalu mendatangkan seorang saksi dari keluarga Zulaikha dan berkata, “Jika pakaian Yusuf koyak di bagian depan, maka Yusuf berbohong. Namun, jika pakaian Yusuf yang koyak adalah bagian belakang, maka Zulaikha yang berbohong.”
Dari pakaiannya tersebut, terbukti Nabi menceritakan kejadian yang sebenarnya. Pakaian tersebut yang menyelamatkannya dari hukuman yang bisa didapatkan apabila terbukti mengajak zina istri majikannya tersebut.
Rasa malu Qithfir kemudian meminta Nabi untuk merahasiakan kejadian tersebut.
Meski kejadian itu telah berlalu dan Yusuf berusaha menjaga rahasia tersebut, berita tersebut tetap menyebar ke penjuru kota. Para perempuan di kota itu kemudian mencerca Zulaikha karena cinta pada seorang bujang dan berkhianat dari suaminya sendiri.
Cercaan itu pada akhirnya sampai ke telinga Zulaikha, lalu ia mengundang para perempuan itu ke rumah untuk mempertemukan mereka dengan Nabi. Para tamu wanita itu diberikan pisau untuk memotong makanan. Zulaikha dengan sengaja memanggil Nabi Yusuf untuk hadir demi menunjukkan ketampanan beliau pada para tamu.
Akibatnya, para tamu tersebut terpana dengan ketampanan Nabi Yusuf hingga mereka tidak menyadari mengiris tangan mereka sendiri dengan pisau. Hal ini terabadikan dalam surah Yusuf ayat 31.
Begitu melihat paras Nabi yang menawan, perempuan-perempuan itu ikut terpesona. Nabi kemudian berdoa agar dirinya dipenjara untuk menjaga dirinya dari ajakan-ajakan dosa kepada dirinya. Allah SWT pun mengabulkan doanya.
Setelahnya, Zulaikha dan Qithfir memasukkan Yusuf ke penjara. Tujuan dijebloskannya Nabi Yusuf ke tahanan agar rumor tentang keluarganya tidak berkepanjangan dan membuat masyarakat melupakannya. Yusuf pun menyanggupinya dan tidak keberatan dimasukkan ke penjara, dia mendekam di sana cukup lama hingga lebih dari lima tahun.