Kisah Inspiratif Nurjanah, dari Cleaning Service hingga Jadi Penulis

Jakarta, IDN Times - Mata perempuan itu berkaca-kaca. Tampak sekali ia tengah menahan air mata. Masa-masa sulit penuh perjuangan itu berkelebat dalam bayangannya.
"Hidup sebagai orang tak berpendidikan itu tidak mudah. Mencari kerja susah, kerap diremehkan orang. Tetapi justru itu yang menguatkan saya untuk terus berjuang," tutur Nurjanah dengan seulas senyum di bibirnya.
Kepada IDN Times, perempuan 35 tahun itu pun menuturkan jatuh bangun dirinya untuk mengubah nasib. Siapa sangka, menjadi seorang cleaning service bisa mengantarkannya pada pendidikan tinggi dan meraih mimpi terpendamnya: menjadi seorang penulis.
1. Lika-liku Nurjanah mencari pekerjaan
Selepas SMK, Nurjanah mendapat pekerjaan di pabrik elektronik. Namun, tiga tahun kemudian kontraknya diputus begitu saja. Tak ingin menyerah, ia pun kembali melamar pekerjaan di banyak tempat. Secercah harapan muncul saat dirinya lolos seleksi di salah satu perusahaan mobil.
"Dari ratusan pelamar, saya masuk 5 besar. Tetapi, saya dinyatakan gagal saat tes komputer. Saya disuruh mengetik, bikin diagram dan semacamnya, saya gak mampu," tutur Nurjanah.
Ia pun kembali melamar pekerjaan lain. Nahas, ia ditipu orang dengan modus berbayar. Saat melamar ke pabrik kosmetik pun, ia dinyatakan gagal karena tinggi badan kurang. Hingga akhirnya, ia pun pasrah bekerja sebagai pemulung di tempat pemilahan botol bekas.
"Seminggu upahnya hanya Rp10 ribu. Milah-milah botol dapat sekilo (satu kilogram) dibayar Rp500," kenang Nurjanah.