Penyintas Kanker Payudara Sri Firman bersama komunitas CISC. (dok. Pribadi/Sri Firman)
Setelah menyelesaikan pengobatan pada tahun 2007, Sri merasa butuh tempat untuk berbagi dan mendapatkan dukungan lebih. Dia akhirnya menemukan komunitas yang membuat dia lebih semangat.
“Saya melihat di televisi tentang Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan saya berpikir, harusnya ada orang yang bisa saya ajak bicara tentang ini. Saya pergi ke YKI dan mereka memperkenalkan saya pada CISC (Cancer Information and Support Center). Sejak saat itu, hidup saya berubah," kata dia.
CISC adalah komunitas yang memberikan dukungan bagi para penyintas dan pasien kanker dari berbagai jenis, tidak hanya kanker payudara. Bagi Sri Firman, bergabung dengan CISC memberikan rasa lega dan pemahaman yang lebih mendalam tentang kanker.
"Di sana, saya tidak merasa sendirian lagi. Kami saling berbagi cerita, saling mendukung. Kami juga rutin mengundang dokter-dokter untuk memberikan edukasi seputar kanker. Dari sana saya belajar bahwa saya tidak hanya bisa bertahan, tapi juga bisa membantu orang lain yang sedang berjuang," ujar dia.
Sri Firman tidak hanya menjadi anggota, tetapi juga pengurus CISC. Ia merasa, dukungan emosional adalah bagian penting dari perjalanan penyembuhan dan ia ingin memberikan dukungan yang sama kepada orang lain.
Saat ini CISC sudah ada di 13 kota dengan anggota lebih dari 700 orang yang memiliki dua rumah singgah, patient navigation di empat rumah sakit, dan melakukan advokasi layanan pengobatan kanker berkualitas.
"CISC mengajarkan saya bahwa kita bisa lebih kuat bersama. Ada begitu banyak orang yang menghadapi berbagai jenis kanker, dan di sini kami semua bisa belajar dari satu sama lain, dari kanker payudara hingga kanker paru-paru. Ini adalah keluarga kedua saya," kata dia.