Jakarta, IDN Times - Pihak Wisma Atlet Kemayoran menanggapi isu yang tersebar atas nama Kunaifi, seorang kandidat doktor asal Belanda yang menjalani karantina di sana dan mengungkapkan keadaan yang tidak layak selama berada di wisma sekaligus rumah sakit darurat khusus penanganan COVID-19 tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RS Darurat Wisma Atlet Brigjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, menyampaikan informasi, bahwa Kunaifi beserta keluarganya masuk dalam rombongan gelombang pertama ke Tower 9 Wisma Atlet Pademangan dalam kondisi baru awal dibuka.
"Kami perlu jelaskan bahwa Tower 9 atau Blok C2 ini adalah wisma karantina untuk repatriasi, jadi bukan termasuk RS Darurat Wisma Atlet," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (19/05).