Jakarta, IDN Times - Komisioner Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam, mengatakan sebagian rekaman CCTV yang terhapus di Stadion Kanjuruhan bukan lantaran sengaja dihapus.
Berdasarkan temuan Komnas HAM di lapangan, rekaman CCTV itu tidak merekam utuh situasi di bagian lobi utama dan parkir, lantaran kesalahan teknis. Permasalahan CCTV yang tak merekam secara utuh kejadian 1 Oktober 2022 itu diungkap dalam temuan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
"Memang ada problem teknis di CCTV di (pintu) 16 yang mengarah ke arah pintu parkir, yang terlihat ada blank rekamannya. Itu dikatakan ada problem teknis terkait kamera," ujar Anam yang menemui teknisi dan petugas dispora pada pekan lalu dan dikutip dari YouTube Komnas HAM, Senin (24/10/2022).
Anam menjelaskan teknisi mengaku melakukan pergantian kamera pada Jumat, 30 September 2022. Secara teknis, setting CCTV belum rampung hingga 1 Oktober 2022 ketika Arema FC melawan Persebaya.
"Sehingga, terjadi peristiwa, kadang-kadang bisa (merekam), kadang-kadang tidak karena ada sinkronisasi IP address dan sebagainya. Secara teknis, itu lah yang menjadi persoalan. Jadi, bukan problem yang lain," tutur dia.
Untuk meyakinkan bahwa sebagian tayangan CCTV hilang bukan karena sengaja dihapus, Anam meminta kepada teknisi untuk ditunjukkan pusat kendali keamanan dan CCTV di Stadion Kanjuruhan. Poin penting lainnya yang disampaikan Anam, yakni rekaman CCTV yang mengarah ke lobi utama, semuanya lengkap.
"Jadi, tidak ada yang terhapus," kata Anam.
Lalu, bagaimana dengan informasi dari suporter yang menyebut bahwa ada upaya dari polisi untuk mengganti rekaman CCTV?