Jakarta, IDN Times - Ketua Sub Komisi Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, Veryanto Sitohang, mengatakan, kasus kekerasan seksual yang dilakukan seorang difabel tanpa tangan, Agus alias IWAS terhadap 15 perempuan di Lombok, Nusa Tenggara Barat NTB), mencerminkan semakin beragamnya pola dan modus kekerasan seksual.
Hal ini mendorong masyarakat untuk lebih waspada dan terus meningkatkan pemahaman terhadap berbagai bentuk kekerasan seksual yang sering kali sulit dikenali.
"Kasus ini memperlihatkan betapa pentingnya edukasi publik tentang modus kekerasan seksual yang semakin kompleks. Pengetahuan ini penting agar masyarakat dapat mengenali tanda-tanda kekerasan seksual, mencegah terjadinya kekerasan, serta memberikan dukungan yang tepat kepada korban," ujar Veryanto, Rabu (11/12).