Jakarta, IDN Times - Komunitas ojek online (ojol) yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (ORASKI) menolak keras wacana pemotongan aplikasi sebesar 10 persen.
Ketua Umum ORASKI, Fahmi Maharaja menyatakan, pihaknya mendukung setiap upaya untuk meningkatkan kesejahteraan ojol, namun menolak usulan itu.
"Hal tersebut akan berdampak buruk bagi ekosistem transportasi online yang selama ini telah berjalan dengan baik tanpa mendapatkan subsidi dari pemerintah di tengah banyaknya tantangan ekonomi global," kata Fahmi di Jakarta, Senin (21/7/2025).