Jakarta, IDN Times - Korban gempa Cianjur, Jawa Barat mengaku masih kesulitan untuk mengakses listrik, jaringan komunikasi, makanan dan minuman.
"Kendalaanya paling makanan, air, penerangan juga mati semua, alat komunikasi kayak sinyal juga sempat gak bisa. Semalam kegelapan itu kita, cuma ada lampu kendaraan yang lewat, penerangannya," kata Alex, warga Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, saat ditemui IDN Times di lokasi, Selasa (22/11/2022).
Pria berusia 46 tahun ini berharap, pemerintah segera mengatasi dampak gempa serta mengakomodir kebutuhan korban yang saat ini banyak mengungsi di posko.
"Harapannya ke pemerintah, penanganannya jangan kayak gini, harusnya malam ada penanganan cepat," ucap dia.
"Tenda juga harusnya dari awal sudah disiapkan, ini baru tadi pagi saja. Sudah begitu kemarin sempat hujan, gerimis kan kemarin itu mana tenda gak ada. Anak-anak pada di luar kan kasihan kehujanan," sambung Alex.
Meski begitu, saat ini pemerintah bersama lembaga terkait terus memberikan bantuan serta mengevakuasi korban bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan, jalan nasional yang tertutup longsor akibat gempa di Cianjur, segera bisa dipakai kembali.
Diketahui, tanah longsor terjadi di Kecamatan Cugenang pada ruas jalan nasional antara Kota Cianjur ke Puncak.
"Ada dua jalan yang sekarang mengalami penutupan karena ada longsor yaitu satu jalan nasional, satu jalan kabupaten," ujar dia di halaman Pendopo Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022).
"Diharapkan (ruas jalan nasional) bisa segera digunakan, diharapkan hari ini selesai sehingga akses kendaraan tidak terganggu," sambung dia.