Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wali Kota Bogor Dedie Rachim saat diwawancarai di sela peninjauannya ke gedung SMP Negeri 23 di Cimahpar yang baru selesai, Rabu (28/5/2025). (Linna Susanti/IDN Times).
Wali Kota Bogor Dedie Rachim saat diwawancarai di sela peninjauannya ke gedung SMP Negeri 23 di Cimahpar yang baru selesai, Rabu (28/5/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Intinya sih...

  • Pemerintah Kota Bogor membuka program pendidikan karakter berbasis militer bagi anak nakal atau sulit dibina.
  • Kodim 0606/Kota Bogor menyiapkan Batalyon 315 sebagai barak pelatihan karakter militer.
  • Program ini merupakan upaya pembangunan manusia dan telah dijalankan di tingkat provinsi dengan hasil positif.

Bogor, IDN Times - Pemerintah Kota Bogor berencana membuka program pendidikan karakter berbasis militer bagi anak-anak yang dianggap nakal atau sulit dibina. 

Wali Kota Bogor Dedie Rachim dan Dandim 0606 Kota Bogor, Letkol Inf. Dwi Agung Prihanto siap memfasilitasi barak militer sebagai tempat pembinaan. 

Dedie Rachim menyatakan pihaknya siap membuka pendaftaran khusus bagi anak-anak yang sudah sulit dididik oleh orang tua. Ia menegaskan pemerintah akan menyediakan ruang bagi mereka yang membutuhkan pembinaan karakter secara khusus.

"Nah itu dia makanya, Pak Dandim tadi bahkan mengusulkan begini, jadi silakan nanti Pemerintah Kota Bogor membuka kesempatan kepada orang tua yang merasa sudah tidak mampu lagi mendidik anaknya," ujar Dedie.

Pendaftaran ini akan dibuka setelah mekanisme teknisnya rampung disusun bersama Dinas Pendidikan dan Kodim 0606.

 

1. Batalyon 315 disiapkan jadi barak pendidikan karakter

Pemerintah Kabupaten Kuningan mengirim 42 pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0615/Kuningan untuk mengikuti pelatihan bela negara. Kegiatan yang dimulai pada Senin (19/5/2025) ini diklaim pemerintah daerah sebagai bentuk pembinaan karakter remaja di tengah meningkatnya fenomena kekerasan pelajar.

Kodim 0606/Kota Bogor disebut telah menyiapkan Batalyon 315 untuk dijadikan barak pelatihan karakter berbasis militer. Langkah ini diambil setelah koordinasi antara Pemkot Bogor, TNI, dan kepolisian.

"Dandim 0606 juga sudah menyiapkan Batalyon 315 untuk dijadikan barak militer bagi anak-anak yang memang perlu mendapatkan pendidikan di barak militer," ungkap Dedie.

2. Fokus pembangunan karakter, bukan hanya infrastruktur

Ilustrasi remaja yang terlibat tawuran di Surabaya. (Dok. Diskominfo Kota Surabaya)

Dedie menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pembangunan manusia, bukan sekadar pembangunan fisik atau infrastruktur kota.

"Jadi ini langkah-langkah yang lebih banyak penekanannya kepada pembangunan manusia. Termasuk Pak Gubernur juga sudah mengeluarkan aturan tentang jam malam. Supaya pembangunan manusianya menghasilkan anak-anak yang memang berkualitas," jelasnya.

3. Sudah ada 273 lulusan dari Barak Militer di Jabar

Inin Nastain/ Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa program pelatihan karakter berbasis militer sudah dijalankan di tingkat provinsi. Sebanyak 273 siswa telah dinyatakan lulus setelah mengikuti pelatihan dua minggu di Lembang dan Purwakarta.

"Jadi ini salah satu bukti bahwa banyak orang meragukan apa yang dilakukan oleh Pemprov Jabar, tetapi akhirnya waktu yang menjawab," kata Dedi, 20 Mei 2025.

Program ini disebut sebagai bentuk perhatian negara terhadap generasi muda yang sulit diarahkan oleh orang tua, dan akan terus dilanjutkan setiap tahun.

 

 

Editorial Team