Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sidang praperadilan kasus pemerkosaan di SMA SPI, Senin (17/1/2022). (IDN Times/Fitria Madia)

Jakarta, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendapati bahwa ada eksploitasi yang dilakukan oleh bos Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI), Julianto Eka Putra (JE), yang merupakan terdakwa kasus kekerasan seksual hingga pemerkosaan kepada para siswanya.

Komisioner KPAI, Retno Listyarti, mengungkapkan bahwa siswa jarang belajar di kelas dan dipekerjakan untuk menjalankan bisnis tempat wisata dan hotel milik JE.

"Mereka bekerja setiap hari termasuk Sabtu, Minggu dan bahkan hari libur nasional. Hari Raya Idul Fitri atau Natal pun harus bekerja bahkan lebih berat, karena kunjungan wisatawan sedang tinggi-tingginya”, ujar Retno, Selasa (13/9/2022).

1. Bekerja lebih dari 12 jam sehari

Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listyarti di gedung KPAI, Kamis (30/1). / Dok. IDN Times

Retno juga mengatakan, para peserta didik di sekolah milik JE diduga kuat menjadi korban eksploitasi anak, dengan indikasi bahwa anak-anak dipekerjakan lebih dari 12 jam sehari.

"Bahkan jika sedang ramai pengunjung mereka bisa bekerja dari pagi sampai malam, menurut pengakuan korban, mereka bisa bekerja mencapai hampir 20 jam sehari. Kondisi ini berlangsung bertahun-tahun," ujar dia.

2. Peserta didik diberi tugas bersihkan kolam lele, dengan dalih piket

Editorial Team

Tonton lebih seru di