Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi korupsi (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi korupsi (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut tiga dugaan  korupsi di Pemerintah Kota Semarang. Salah satunya terkait pengadaan di Dinas Pendidikan Kota Semarang.

“Pengadaannya untuk sementara di Dinas Pendidikan," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika, Kamis (1/8/2024).

1. KPK harap penyidikan tak berlangsung lama

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)

Tessa tak menjelaskan lebih lanjut terkait kasusnya. Sebab, hal itu masih dalam penyidikan KPK.

“Sementara masih berproses harapan kita tidak terlalu lama,” ujarnya.

2. KPK sempat geledah rumah dan kantor Mbak Ita

Ruangan kerja Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu digeledah KPK. (IDN Times/Fariz Fardianto)

KPK diketahui telah menetapkan empat tersangka dalam kasus ini. Namun, identitasnya belum diungkapkan secara resmi kepada publik.

Sementara penyidikan berlangsung, KPK sudah menggeledah sejumlah lokasi. Antara lain rumah dan kantor Mbak Ita.

3. Mbak Ita dan suami dicegah ke luar negeri

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu didampingi sang suami Alwin Basri dan Muhammad Farras Razin Pradana melakukan Coklit di kediamannya. (dok. KPU Semarang)

Untuk membantu penyidikan, KPK telah mengajukan pencegahan ke luar negeri terhadap empat pihak.

Mereka adalah Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Alwin Basri (suami Mbak Ita), Martono (Ketua Gapensi Semarang), dan Rahmat Djangkar (swasta).

Editorial Team

EditorAryodamar