Jakarta, IDN Times - Terus menerus dituduh melakukan kecurangan dalam Pemilu 2019, membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) geram. Lembaga penyelenggara pemilu itu menegaskan, sejak awal mereka sudah berupaya bersikap terbuka dan profesional saat bekerja menyelenggarakan pesta demokrasi 5 tahunan, Rabu 17 April lalu.
"Kalau kami dituduh (telah berbuat) curang, seharusnya kecurangan itu kan disembunyikan. Lha, ini kan malah kami buka dan mempersilakan masyarakat memberi masukan kepada kami apabila ada yang salah dikoreksi," ujar Ketua KPUArief Budiman saat berbicara di program Mata Najwa yang tayang di Trans 7, Rabu (24/4) malam.
Menurut Arief, kesalahan input di dalam sistem hitung KPU bukan sesuatu yang disengaja. Itu adalah human error semata. Dari hasil temuan KPU, justru telah terjadi kekeliruan input sebanyak 101. Lalu, apakah kesalahan itu bisa menguntungkan salah satu paslon dalam Pemilu 2019?
