Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tangkapan layar debat Cawalkot Bogor pada Pilkada 2024 yang diselenggarakan independen oleh UIKA dan media lokal di Bogor. (Channel YouTube UIKA).

Bogor, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor merencanakan debat lima pasangan calon (paslon) Wali Kota Bogor berlangsung pada Jumat, 8 November 2024.

Ketua KPU Kota Bogor Habibi Zaenal Arifin mengatakan, jadwal debat masih dalam tahap koordinasi keamanan dengan kepolisian dan tim perumus.

“Debat Insyaallah akan dilaksanakan 8 November 2024. Saat ini masih dalam tahap koordinasi,” kata Habibi kepada IDN Times, Jumat (25/10/2024) malam.

1. Koordinasi tempat belum selesai

Inin Nastain IDN Times/ Suasana di dalam gedung calon MPP

Habibi menyampaikan, hingga saat ini KPU Kota Bogor masih berkoordinasi dengan Polresta Bogor Kota terkait lokasi debat Cawalkot pada Pilkada 2024 ini.

“Terkait tempat masih tentatif, karena masih dikoordinasikan dengan pihak kepolisian,” katanya.

Sebelumnya, debat independen yang digagas Universitas UIKA dengan media lokal Bogor di ruang kampus mengalami kericuhan antara pendukung paslon nomor urut 03 Dedie-Jenal dengan paslon nomor urut 01 Sendi-Melly.

2. Tema debat masih dirumuskan

Kumpulan buku ( Dokumentasi Pribadi )

Ketua KPU Kota Bogor itu juga menerangkan bahwa tema debat Cawalkot masih dalam perumusan tim dan melibatkan berbagai unsur, di antaranya akademisi, pemerhati lingkungan dan transportasi.

“Temanya masih dirumuskan tim, tentunya kami melibatkan akademisi, sampai pemerhati lingkungan dan transportasi dan sebagainya,” beber dia menjelaskan.

3. Ragam latar belakang panelis

Salah satu panelis saat mengambil undian sub tema debat Pilkada Sulawesi Utara 2024 di Kotamobagu, Rabu (9/10/2024). Dok. Youtube KPU Sulut

Habibi juga memastikan, panelis yang akan menjadi narasumber debat Cawalkot Bogor nanti memiliki berlatar belakang akademisi, seperti rektor sampai pemerhati kebijakan publik.

“Nama-namanya belum. Untuk panelis nanti ada dari akademisi, rektor yang ada di Kota Bogor dan pemerhati kebijakan publik,” katanya.

Editorial Team