Cawalkot Bogor Dedie-Jenal Tepis Dugaan Korupsi Jembatan Otista

- Tim Dedie-Jenal menampik terlibat korupsi revitalisasi Jembatan Otista yang menelan anggaran Rp52 miliar, menyebutnya hoaks dan fitnah.
- Paslon berharap kampanye hitam dihentikan, meminta KPU dan Bawaslu Kota Bogor untuk menjaga kondusifitas Pilkada.
- Proyek revitalisasi jembatan Otista masuk dalam program prioritas Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Dedie Abdu Rachim.
Bogor, IDN Times - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Dedie Abdu Rachim dan Jenal Mutaqin menampik terlibat korupsi revitalisasi Jembatan Otista yang menelan anggaran pembangunan sebesar Rp52 miliar dan telah diresmikan Presiden Jokowi pada akhir 2023 lalu.
Tim advokasi dan hukum Dedie-Jenal mengeluarkan 6 poin pernyataan sikap untuk mengklarifikasi kabar tersebut. Dalam salinan pernyataan, dilengkapi tangkapan layar unggahan akun Tiktok @robinhood dengan judul “Wakil Wali Kota Bogor Diduga Terlibat Kasus Korupsi Pembagunan Jembatan Otista”.
Tim Dedie-Jenal juga menyoroti konten yang hampir sama di akun Instagram @omudin yang mengunggah slide tentang dugaan korupsi pembangunan jembatan Otista.
1. Enam poin pernyataan tim advokasi dan hukum Dedie-Jenal

Pasangan Cawalkot Bogor Dedie-Jenal melalui tim kuasa hukumnya yang dikomandani oleh Roy Sianipar, mengeluarkan 6 poin pernyataan soal dugaan korupsi Jembatan Otista, berikut 6 poin tersebut:
- Berita dugaan korupsi Dedie Rachim atas pembangunan atau tepatnya revitalisasi Jembatan Otista 1000% hoaks atau tidak benar dan merupakan fitnah karena sudah pasti tidak didasari dengan bukti-bukti dan fakta.
- Kami menyadari hal ini bagian dari skenario politik kotor berupa black campign atau menginginkan Pilkada Kota Bogor tidak kondusif dan aman.
- Kami meyakini warga Kota Bogor sangat percaya bahwa berita tersebut adalah fitnah keji dan bagian dari pembunuhan karakter Pak Dedie A. Rachim dan karena di warga dikenal pribadi sosok bersih, sederhana, sahabat semua golongan dan sudah pasti antikorupsi, apalagi latar belakang beliau pernah mengabdi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 13 tahun.
- Kami mendorong stakeholder terkait, khususnya KPU dan Bawaslu Kota Bogor untuk berperan aktif untuk menyosialisasikan kampanye hitam dilarang dan sangat merusak sendi-sendi kehidupan kampanye di Kota Bogor.
- Mengajak seluruh paslon untuk memastikan seluruh tim dan atau pendukung bersama-sama untuk menjaga kondusifitas Pilkada Kota Bogor dan menjadikan momentum Pilkada ini adu gagasan untuk kemajuan dan kesejahteraan warga Kota Bogor.
- Kami tim advokasi dan hukum pasangan nomor 3 bapak Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin secara tegas memperingatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk segera menghentikan penggunaan cara-cara kotor, menghalalkan segera cara berupa kampanye hitam sebelum kami menempuh upaya-upaya hukum yang disediakan aturan perundang-undangan.
2. Jembatan Otista mengalami revitalisasi dengan total anggaran Rp101 miliar

Revitalisasi jembatan Otista yang berada di jalur sistem satu arah (SSA) yang mengelilingi Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor, merupakan proyek kebanggaan Pasangan Wali Kota Bogor 2019-2024 Bima Arya Sugiarto dan Dedie Abdu Rachim.
Proyek tersebut masuk ke dalam program prioritas Bima-Dedie dalam bidang infrastruktur jalan dan transportasi di ujung jabatannya, untuk mengatasi predikat macet untuk Kota Bogor, salah satunya karena ada penyempitan jalan atau bottleneck di Jembatan Otista.
Wali Kota Bogor Bima Arya saat itu menyampaikan, karena baru sekali mengalami revitalisasi pada masa Orde Baru era Presiden Soeharto dengan jumlah penduduk di bawah 1 juta jiwa dan kendaraan yang belum terlalu padat, kemudian sudah tidak seimbang lagi antara jumlah kendaraan yang melintas dan lebar jembatan yang tersedia.
Bima maupun Dedie kala itu gencar menyampaikan secara terbuka anggaran pembangunan jembatan bersejarah tersebut.
Pembebasan lahan sebesar Rp49 miilar dan pembangunan dengan anggaran Rp52 miilar sehingga total Rp 101 miliar didapatkan Pemkot Bogor dari dana bantuan provinsi (banprov) secara bertahap. Pembangunan pun dimulai pada April 2023 hingga 17 Desember 2023 dan kemudian diresmikan Presiden Jokowi pada 19 Desember 2023.
Bima dan Dedie Rachim bersama Rena Da Frina yang kala itu menjadi Kepala Dinas PUPR, fokus mengawal proyek besar dan simbolik untuk Kota Bogor itu.
3. Berita dugaan korupsi mencuat pada masa kampanye Pilkada 2024

Masyarakat dihebohkan dengan beredarnya kabar ada surat Kejati Jawa Barat mengenai pemanggilan sejumlah pihak atas dugaan korupsi pembangunan Jembatan Otista. Namun demikian, kabar tersebut belum jelas terkonfirmasi dari Kejari Kota Bogor maupun Kajati Jawa Barat.
Kabar tersebut beredar sekitar 3 pekan lalu yang kemudian mendapat bantahan langsung Cawalkot Rena Da Frina dan kini Dedie Rachim.
Sementara, pihak Kejari maupun Kejari belum memberi kejelasan mengenai dugaan kasus tersebut.
“Masih proses penyelidikan,” kata Kasi Penhum Media Kejati Jawa Barat Cahya, saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis, (24/10/2024).