Jakarta, IDN Times - Krisis iklim membawa dampak kerentanan sosial-ekonomi, khususnya pada perempuan dan kelompok rentan di wilayah terdampak perubahan iklim. Salah satunya adalah memicu kekerasan terhadap perempuan. Mulai dari tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan hingga posisi perempuan semakin sulit, karena minimnya perlindungan dalam konteks krisis iklim. Maka perhatian pada resiliensi perempuan dalam krisis iklim sangat dibutuhkan.
“Tanah, sungai, laut, segala sumber daya di dalamnya adalah sumber kehidupan. Saat krisis melanda, resiliensi perempuan menjadi harapan bagi kelangsungan hidup dan kebangkitan dari krisis,” kata Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang dalam Diskusi Publik bertema “Krisis Iklim dan Kekerasan terhadap Perempuan” oleh Indonesia Women’s Rights Fund (IWRF), dikutip Senin (16/12/2024).