Jakarta, IDN Times - Warga Karawang digegerkan oleh beredarnya video berisi dia orang perempuan yang menyebutkan bahwa Jokowi akan melarang azan dan membolehkan pernikahan sesama jenis jika terpilih sebagai presiden.
Percakapan dua perempuan berbahasa Sunda yang diduga sedang berkampanye door to door itu terekam kamera lalu menjadi viral di media sosial. Keduanya dianggap telah melakukan kampanye hitam terhadap Jokowi.
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, mengakui dua perempuan tersebut merupakan relawan Prabowo-Sandiaga atau relawan Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandiaga (Pepes).
"Mereka itu dari relawan Pepes. Saya tidak tahu kepanjangannya apa. Tapi mereka memang dari Pepes. Mereka sudah dapat sertifikasi dari BPN," kata Ferdinand saat kepada wartawan, Senin (25/2).