Kurir Grab Hina Staf Coffee Shop Disabilitas, Terancam Putus Mitra

Jakarta, IDN Times - Director of Digital and Sustainability, Grab Indonesia, Rivana Mezaya menanggapi rekaman viral yang berisi narasi seorang kurir Grabbike yang menghina staf disabilitas tuli saat mengambil paket.
Rivana menjelaskan, Grab tengah menginvestigasi kasus ini secara internal, dan akan langsung memutus kemitraan Mitra Pengemudi terkait jika terbukti bersalah.
"Grab tidak menoleransi diskriminasi dalam bentuk apapun, dan akan mengambil langkah-langkah tegas sesuai kode etik dan peraturan perundangan yang berlaku," kata dia dalam keterangannya pada IDN Times, dikutip Selasa (3/9/2024).
1. Sudah bertemu pemilik coffee shop
Rivana mengatakan, Grab sudah bertemu langsung pada pemilik coffee shop pada 29 Agustus 202 sejak video viral pada 27 Agustus 2024.
"Pada 29 Agustus 2024, kami bertemu langsung dengan pemilik coffee shop untuk menindaklanjuti kejadian ini setelah mencoba menghubungi yang bersangkutan, sejak video reka ulang dipublikasikan pada 27 Agustus 2024," ujarnya.
2. Ada ratusan mitra pengemudi dan UMKM di Grab penyandang disabilitas
Rivana mengatakan, Grab sepenuhnya mendukung terciptanya kesempatan dan lingkungan yang setara bagi para penyandang disabilitas. Ratusan mitra pengemudi dan Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) penyandang disabilitas telah bergabung bersama kami sejak 2017.
"Hubungan erat juga telah terjalin lebih dari lima tahun antara kami dengan komunitas penyandang disabilitas seperti Teman Tuli dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin), yang senantiasa memberikan masukan dan arahan kepada kami," ujarnya.
3. Grab ada program untuk berdayakan kelompok rentan
Pada 2022, Grab juga disebut mendirikan Ruang Setara di Grab Excellence Center Cilandak, Jakarta sebagai fasilitas ruang temu multifungsi gratis. Fasilitas ini dikhususkan bagi komunitas penyandang disabilitas untuk berkumpul dan beraktivitas.
"Kami terus membuka kesempatan melalui program GrabAccess untuk memberdayakan masyarakat rentan (penyandang disabilitas dan ibu tunggal) yang memungkinkan mereka mendapat peluang pendapatan tambahan di era ekonomi digital," katanya.