Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf "JK" Kalla, angkat bicara mengenai adanya individu dari partai politik yang hendak membidik kursi ketum PMI jelang Musyawarah Nasional ke-22 bulan ini.
Pihak yang disebut ingin menggantikan posisi JK adalah koleganya di Partai Golkar, Agung Laksono. Hal itu terungkap dari surat undangan dari organisasi yang menamakan diri Komite Donor Darah Indonesia (KDDI) pada 26 November 2024 lalu.
Di dalam surat yang diteken oleh Ketua Umum KDDI itu, tertulis mereka mengundang para ketua PMI di tingkat kabupaten atau kota dan provinsi di seluruh Indonesia untuk hadir di Hotel Sultan, Jakarta Pusat pada 29-30 November 2024. KDDI berharap lewat pertemuan itu diharapkan bisa menyatukan pikiran dan langkah agar PMI menjadi organisasi kemanusiaan yang lebih dinamis, peduli, dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Di bagian bawah surat tertulis KDDI berkomitmen untuk mendukung Agung Laksono menjadi calon ketua umum PMI Pusat periode 2024-2029. "Dalam hal ini KDDI akan menanggung biaya pergi-pulang ke Jakarta serta uang saku," demikian isi surat yang diteken oleh Edward Napitupulu selaku Ketum KDDI.
JK mengatakan, semua anggota PMI memiliki hak yang sama untuk menjadi ketua umum. Meski begitu harus mengedepankan etika dan memenuhi syarat yang sudah diatur di dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga organisasi.
"Tidak boleh kayak partai macam-macam. Ini soal kemanusiaan sehingga harus ada etika, AD/ART dan syarat peraturan organisasi," kata JK di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (3/12/2024).
Sementara, berdasarkan informasi yang diperoleh IDN Times, Agung bukan termasuk pengurus PMI. Posisinya pun tidak dikenal oleh para pengurus PMI di daerah.