Jakarta, IDN Times - Angkie Yudistia, seorang tokoh inspiratif di Indonesia, mengawali perjalanannya dalam pemerintahan sebagai Staf Khusus Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Meskipun memiliki keterbatasan dalam pendengaran, hal ini tidak menghentikan Angkie untuk terus berkiprah dan memberi kontribusi besar dalam sektor sosial, khususnya pemberdayaan penyandang disabilitas. Namun, sebelum mencapai titik tersebut, Angkie harus melalui berbagai tantangan.
Ketika pertama kali bergabung sebagai Staf Khusus Presiden pada tahun 2019, Angkie menghadapi sejumlah tantangan, baik secara pribadi maupun profesional. Posisi ini menuntutnya untuk beradaptasi dengan ritme kerja pemerintahan yang dinamis dan penuh tekanan.
Di samping itu, keterbatasan dalam komunikasi juga menjadi salah satu hal yang membuatnya harus bekerja ekstra keras. Namun, Angkie melihat ini sebagai kesempatan untuk membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berprestasi.
Dalam program GenZ Memilih By IDN Times, Rabu (25/9/2024), Angkie mengaku harus berjuang mengatasi perasaan ragu dan tekanan sosial yang datang dari lingkungannya. Mengingat posisinya sebagai perwakilan disabilitas di lingkup pemerintahan, ia merasa memiliki tanggung jawab besar untuk menunjukkan bahwa penyandang disabilitas juga dapat berperan aktif dalam membangun negara.
Sebagai Staf Khusus yang membidangi isu disabilitas, Angkie berhasil mendorong berbagai kebijakan dan inisiatif yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas di Indonesia. Ia menjadi jembatan penting antara komunitas disabilitas dan pemerintah, membuka jalan bagi banyak penyandang disabilitas untuk mendapatkan hak-hak yang lebih baik.
Selain itu, Angkie juga menceritakan awal mula bergabung ke Partai Perindo. Angkie menjabat sebagai Bendahara Umum Perindo.
Posisi ini memberinya kesempatan untuk lebih banyak berkontribusi pada pengembangan partai dan menyokong kebijakan-kebijakan yang diusung Perindo, terutama yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Dalam posisi ini, Angkie memainkan peran penting dalam manajemen keuangan partai dan penyusunan strategi pendanaan yang transparan dan akuntabel.
Langkah politik Angkie berlanjut dengan bergabung sebagai juru bicara pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta Nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). Angkie memanfaatkan pengalamannya di pemerintahan dan partai politik untuk memastikan kampanye pasangan Rido berjalan efektif, dengan fokus pada isu-isu yang dekat dengan hati masyarakat, seperti pendidikan, ekonomi, dan pemberdayaan kaum disabilitas.
Berikut wawancara IDN Times dengan Angkie Yudistia.