Jakarta, IDN Times - Laporan situasi Minoritas Gender & Seksual di Indonesia 2022 oleh Crisis Response Mechanism (CRM) Consortium mencatat banyak transpuan, waria, transgerder dan GBQ berpotensi mengalami kekerasan tinggi. Mereka berpotensi mengalami kekerasan fisik, psikis, hingga materi.
Dari laporan berjudul “Sampai Kapan Kami Harus Sembunyi? yang diterima IDN Times, mencatat ada 412 orang yang tersebar di 24 provinsi terjaring sebagai responden. Namun data finalnya ada 401 responden.
Tiap responden adalah punya identitas orientasi gender dan seksual minoritas. Responden juga terdiri dari individu yang sehari-hari bekerja menjadi pembela Hak Asasi Manusia (HAM), yang merupakan bagian dari minoritas gender dan seksualitas. Penelitian kuantitatif ini memiliki margin of error 95 persen.