Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Selasa (9/9). (Jakarta.go.id)
Pramono didampingi sejumlah pejabat Pemprov DKI, pada Selasa (9/9), meresmikan IPA Pesanggrahan di Jakarta Selatan. Fasilitas ini mampu melayani hingga 45.000 sambungan rumah di sepuluh kelurahan, yaitu Srengseng, Cipulir, Pesanggrahan, Bintaro, Petukangan Utara-Selatan, Ulujami, Meruya Utara-Selatan, dan Joglo.
Dalam sambutannya, Pramono mengatakan IPA Pesanggrahan memiliki kapasitas 750 liter air per detik yang berasal dari Sungai Pesanggrahan. Hal ini turut mendorong peningkatan cakupan layanan air bersih yang sudah mencapai 74,24 persen. Ia optimistis hingga akhir tahun cakupan air bersih di Ibu Kota bisa tembus 80 persen. Pramono menyebut pembangunan IPA sebagai simbol peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Pramono juga mengapresiasi inovasi aplikasi LAPOR PAM yang memudahkan warga melapor jika terjadi gangguan, mengecek tagihan, hingga memantau informasi air secara real-time. Selain itu, hadir pula Mobil Laboratorium PAM Jaya (PAM-LAB) untuk menjamin standar kesehatan air.
Pramono menegaskan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam pengelolaan air. Hal itu pernah ia sampaikan saat menghadiri ajang Jakarta Water Hero (JWH) 2025 di Balai Kota Jakarta, Jumat (4/7).
“Saya meyakini apa yang dilakukan PAM Jaya merupakan upaya menjaga semangat penggunaan air bersih di Jakarta. Saya gembira cakupan pelayanan air bersih meningkat dari 71 menjadi 73 persen,” ujar Pramono.
Ia menargetkan cakupan layanan air bersih bisa mencapai 85 persen pada 2026. Ia juga merencanakan initial public offering (IPO) PAM JAYA pada 2027. “IPO tidak perlu menunggu sampai cakupan 100 persen. 85 persen saya rasa sudah cukup,” kata Pramono.