Jakarta, DN Times – Di tengah kebijakan efisiensi anggaran dan pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) oleh pemerintah pusat ke Pemprov DKI Jakarta, PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan operasional layanan tetap berjalan optimal tanpa menaikkan tarif bagi masyarakat.
Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, menegaskan bahwa keberlangsungan perusahaan tidak bergantung penuh pada dana transfer pemerintah. Menurutnya, sejak awal MRT Jakarta dibangun dengan strategi bisnis yang berorientasi pada keberlanjutan melalui diversifikasi sumber pendapatan.
“Ada DBH, tidak ada DBH, MRT Jakarta memang sejak awal kami upayakan non-farebox. Jadi begini, ada pendapatan dari penumpang atau tarif. Kalau ridership-nya naik, ditopang oleh PSO (Public Service Obligation),” ujar Tuhiyat dalam Media Fellowship Program MRT Jakarta di Wisma Nusantara, Kamis (9/10/2025).