Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

MRT Jakarta Beroperasi sampai Harmoni 2027, Proyek TOD Bakal Masif

IMG_9674.jpeg
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov DKI, Syafrin Liputo dalam MRT Jakarta Fellowship Program, di Jakarta, Kamis (9/10/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Pemprov DKI Jakarta menargetkan MRT Jakarta beroperasi sampai Harmoni pada 2027.
  • Pembangunan kawasan pengembangan berorientasi transit alias transit oriented development (TOD) di Harmoni bakal masif.
  • MRT Jakarta sendiri sudah merancang rencana pengembangan kawasan TOD Harmoni, yang dinamakan Simpul Harmoni.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta beroperasi sampai Harmoni pada 2027.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov DKI, Syafrin Liputo mengatakan, dengan beroperasinya MRT Jakarta sampai Harmoni, diprediksi pembangunan kawasan pengembangan berorientasi transit alias transit oriented development (TOD) bakal masif.

"Jadi nanti yang dari selatan biasanya sampai di Bundaran HI lanjut ke Harmoni dengan layanan TransJakarta, ini bisa langsung ke Monas dan Harmoni dengan MRT Jakarta. Sehingga pengembangan kawasan sampai dengan di kawasan Harmoni itu akan masif ke depannya," ucap Syafrin dalam MRT Jakarta Fellowship Program, di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

1. Rencana pengembangan kawasan TOD Harmoni

IMG_6585.png
Area konstruksi MRT Jakarta Fase 2A di Harmoni, Jakarta Pusat. (dok. MRT Jakarta)

MRT Jakarta sendiri sudah merancang rencana pengembangan kawasan TOD Harmoni, yang dinamakan Simpul Harmoni. Kawasan itu nantinya akan melayani pola dan intensitas pergerakan transit multi-moda yang tinggi, serta menjadi gerbang pergerakan pejalan kaki menuju Kotatua.

Pengembangannya akan memastikan penguatan nilai-nilai signifikansi koridor pusat kota lama, yang diselenggarakan dengan perkembangan kota Jakarta di masa depan.

MRT Jakarta menyiapkan lima strategi pengembangan kawasan TOD Harmoni, sebagai berikut:

  1. Melakukan penataan kembali untuk mengoptimalkan integritas multi-moda transit dan fasilitas pendukungnya.
  2. Mendorong pengembangan fungsi hunian pada kawasan pusat kota yang memperkuat peran kawasan sebagai transit hub.
  3. Memperkuat karakteristik koridor Molenvliet Canal, dengan mengangkat elemen-elemen pembentuk wajah jalan.
  4. Memperkuat karakteristik perimeter blok koridor utama kawasan dan meningkatkan permeabilitas dan aksesibilitas pejalan kaki menuju area lapis kedua kawasan.
  5. Mengelaborasikan kaidah pembangunan yang berwawasan lingkungan dalam prinsip-prinsip pengembangan kawasan transit terpadu.

2. Pembangunan proyek Fase 2A capai 53 persen

IMG_9670.jpeg
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat dalam MRT Jakarta Fellowship Program, di Jakarta, Kamis (9/10/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Adapun proyek MRT Jakarta Bundaran HI-Harmoni merupakan bagian dari proyek MRT Jakarta Fase 2A rute Bundaran HI-Kota. Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat mengatakan pengerjaan proyek itu sudah mencapai 53 persen.

"Secara keseluruhan progres 53 persen sekarang. Terdepan Stasiun Monas dan stasiun Thamrin kurang lebih hampir 90 persen, dan akhir tahun depan kedua stasiun itu selesai. Sehingga pada tahun 2027 kita siap operasikan secara bertahap," ujar Tuhiyat.

3. Proyek MRT Jakarta Fase 2A ditargetkan rampung 4 tahun lagi

IMG_6584.png
Berbagai tantangan pembangunan MRT Jakarta Fase 2. (dok. MRT Jakarta)

Adapun untuk proyek MRT Jakarta Fase 2A rute Bundaran HI-Kota ditargetkan rampung pada 2027.

"Kemudian menyusul semua stasiun total ada 7 stasiun baru dari HI sampai dengan Kota itu tahun 2029 kita operasikan," ucap Tuhiyat.

Dia mengatakan, pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2A menghadapi banyak tantangan. Apalagi, MRT Jakarta harus menggali lebih dalam untuk pembangunan jalur kereta karena letak terowongan (tunnel) yang berbeda dari pembangunan MRT Jakarta Fase 1 Lebak Bulus-Bundaran HI.

"Tahu sendiri kita dari Harmoni itu sudah tidak kiri-kanan, tapi sudah atas bawah. Kedalaman 2 kali dari yang ada sekarang. Sekitar 30 meter, 28-30 meter karena atas bawah. Dan di sini hanya 18 meter. Tantangan itu tentu ada," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Industri Film, Musik, dan Gim Diprediksi Sumbang Rp1.300 T ke Ekonomi

09 Okt 2025, 20:30 WIBBusiness