Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wamenag Zainut Tauhid (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)
Wamenag Zainut Tauhid (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Lebaran Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 H/2023 M diprediksi ada perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah. Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi, meminta masyakat untuk saling menghormati perbedaan tersebut.

"Kami imbau kepada masyarakat menjaga kerukunan persaudaraan, saling menghormati, saling memuliakan, perbedaan bukan sebagai faktor yang memecah belah persaudaraan sesama umat Islam dan sesama anak bangsa," ujar Zainut di Jakarta, Rabu (12/4/2023).

1. Pada 21 April 2023 hilal masih di bawah ufuk

Ilustrasi Tim Hilal BMKG mengamati matahari terbenam menggunakan teleskop saat melakukan pemantauan hilal. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

PP Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H pada Jumat, 21 April 2023. Namun, pemerintah memprediksi menetapkan 1 Syawal 1444 H pada Sabtu, 22 April 2023. Sebab, kata Zainut, pada 21 April 2023, posisi hilal masih di bawah ufuk.

"Kemenag insyaallah akan melaksanakan sidang isbat pada 20 April 2023. Dalam perhitungan, hilal memang masih di bawah ufuk dan memang sangat mungkin ada perbedaan," kata dia.

2. Pelaksanaan salat Idul Fitri juga kini tak dibatasi

Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi (dok. Kemenag)

Zainut mengatakan, pelaksanaan salat Idul Fitri 1444 H juga kini tak dibatasi. Umat Muslim bisa melaksanakannya di masjid, musala, hingga lapangan terbuka.

"Tidak ada lagi pembatasan, jarak atau ketentuan protokol kesehatan yang lain, yang penting tetap menjaga kesehatan masing-masing," kata dia.

3. Wamenag imbau malam takbiran digunakan untuk kegiatan positif

Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi membuka Pekan Tilawatil Qur'an Radio Republik Indonesia (PTQ RRI) Tingkat Nasional ke-53 tahun 2023 (dok. Kemenag)

Lebih lanjut, Zainut mengimbau, malam takbiran digunakan untuk kegiatan positif. Jangan sampai melakukan kegiatan yang menimbulkan kerusuhan.

"Hindari kegiatan yang bisa menjurus pada yang menimbulkan kerusuhan, yang menimbulkan kemacetan, misalnya," imbuhnya.

Editorial Team