IDN Times/Ardiansyah Fajar
Pleno penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur untuk pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur NTT periode 2018-2023 digelar di Kupang, Sabtu (7/7) petang. Hasilnya menunjukkan bahwa pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef Nae Soi (Viktory-Joss) unggul sementara di 14 kabupaten.
Dari 22 kabupaten/kota di NTT, KPU NTT sudah berhasil mendapatkan hasil perolehan suara dari 14 kabupaten di NTT dengan perolehan suara terbanyak diraih pasangan Viktory-Joss.
Berdasarkan hasil rapat pleno KPU NTT di 14 kabupaten, seperti dikutip dari Antara pada Senin (9/7), pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef A Nae Soi (Viktory Joss) meraih suara terbanyak dengan mengumpulkan 540.271 suara, menyusul pasangan Esthon Foenay-Christia Rotok (Esthon-Chris) 287.158 suara.
Pasangan Marianus Sae-Emelia J Nomleni (Marhaen) berada di posisi ketiga dengan mengumpulkan 242.715 suara, dan pasangan Benny K Harman-Benny A Litelnoni (Harmoni) berada di nomor buntut dengan mengumpulkan 234.379 suara.
Jumlah surat suara yang sudah diplenokan dari 14 kabupaten itu, masing-masing dari Kabupaten Sumba Tengah, Sumba Barat, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara (TTU), Belu, Malaka, Lembata, Flores Timur, Manggarai dan Manggarai Barat.
Sedangkan, delapan kabupaten yang belum melakukan rapat pleno di KPU NTT yakni Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Sumba Barat Daya, Sikka, Alor dan Timor Tengah Selatan (TTS).
Ketua KPU NTT Maryanti Luturmas Adoe mengatakan, jadwal dan tahapan Pilgub NTT sudah dilalui dengan aman dan lancar meskipun ada riak-riak kecil. "Tapi itulah proses demokrasi yang harus kita hargai," katanya.
Maryanti mengatakan, rapat pleno rekapitulasi akan dilaksanakan tiga hari mulai 7-9 Juli 2018. Untuk delapan kabupaten lainnya akan dilangsungkan pada hari ini. Ada dua kabupaten yang sedang melaksanakan pleno, yakni Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Sumba Barat Daya.
"Kabupaten Sumba Barat Daya masih akan melakukan pemilihan suara ulang (PSU) di dua TPS, yakni di Desa Kelembu Weri, Kecamatan Wewewa Barat karena beberapa persoalan yang harus diselesaikan," jelas Maryanti.