Link Women Siap Perkuat Daya Saing Perempuan Indonesia

Intinya sih...
- UN Women dan LinkedIn luncurkan program "Link Women" di Indonesia
- Program bertujuan untuk memperkuat keterampilan perempuan dan menjembatani kesenjangan gender di dunia kerja
- Target 2.000 perempuan, memberikan akses pelatihan kerja, jaringan profesional, dan mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan
Jakarta, IDN Times – Bertepatan dengan Hari Kartini, Badan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, UN Women dan LinkedIn, jaringan profesional terbesar di dunia, secara resmi meluncurkan program “Link Women” di Indonesia. Program ini adalah bagian dari kemitraan global dengan LinkedIn dan UN Women yang bertujuan untuk memperkuat keterampilan perempuan serta menjembatani kesenjangan gender di dunia kerja.
Melalui program ini, para perempuan Indonesia akan dibekali dengan berbagai keterampilan digital seperti soft skill, jaringan profesional, dan peluang kerja di era Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
“Kami percaya, di tengah besarnya pengaruh teknologi digital terhadap dunia kerja saat ini dan di masa depan, meningkatkan partisipasi perempuan di sektor ketenagakerjaan berarti memastikan pemberdayaan perempuan dengan literasi teknologi dan soft skill, seperti kepemimpinan yang adaptif, sehingga mereka dapat bersaing di dunia kerja,” tutur UN Women Indonesia Representative and Liaison to ASEAN, Ulziisuren Jamsran, dalam keterangan yang diterima IDN Times, Rabu (23/4/2025).
1. Link Women sebagai solusi konkret untuk perkuat daya saing perempuan
Di Indonesia, ketimpangan gender di dunia kerja masih menjadi persoalan serius. Data tahun 2024 menunjukkan hanya 56,4 persen perempuan yang tergabung dalam angkatan kerja, jauh tertinggal dibanding laki-laki yang mencapai 84,7 persen. Rendahnya partisipasi ini dipicu oleh beragam hambatan, mulai dari keterbatasan akses teknologi dan jaringan, hingga norma-norma sosial yang menempatkan perempuan sebagai penanggung jawab pekerjaan domestik.
Berdasarkan data Australia-Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG), 1,7 juta perempuan berusia 20-24 tahun telah meninggalkan pekerjaannya karena mengalami transisi kehidupan seperti menikah dan melahirkan.
Sebagai respons terhadap tantangan ini, Link Women hadir sebagai solusi konkret untuk memperkuat daya saing perempuan di dunia kerja. Pertama kalinya, program ini diluncurkan di Indonesia dan akan menyasar 2.000 perempuan, baik yang baru memasuki dunia kerja maupun yang ingin kembali bekerja.
2. Pelatihan kerja dan jaringan profesional yang lebih luas
Melalui LinkedIn Women, perserta akan mendapat akses pelatihan kerja dan jaringan profesional. Dengan dukungan data dan jaringan 1,1 miliar pengguna LinkedIn dari seluruh dunia, perempuan Indonesia dapat memperkuat personal brandingnya. Tidak hanya itu, UN Women juga akan menjembatani para pencari kerja perempuan dengan jaringan perusahaan serta asosiasi bisnis.
UN Women Indonesia berkomitmen pada Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPs) untuk menyediakan kesempatan belajar yang sama bagi semua pihak.
3. Penguasaan keterampilan digital, termasuk literasi AI
Program ini akan fokus pada peningkatan literasi teknologi, khususnya literasi AI serta pemasaran digital. Menurut data LinkedIn, literasi AI adalah salah satu keterampilan yang berkembang pesat di 2025, baik di tingkat global maupun di kawasan Asia.
“Seiring dengan pesatnya transformasi AI dalam dunia kerja dan relevansinya terhadap berbagai bidang pekerjaan di masa depan, LinkedIn memiliki peluang untuk membantu perempuan agar dapat lebih siap menghadapi dunia kerja dan berwirausaha di era ekonomi digital. Kami senang dapat bermitra dengan UN Women untuk bersama-sama meningkatkan representasi perempuan dan keragaman profesional di sektor ketenagakerjaan Indonesia dengan berinvestasi pada peningkatan keterampilan dan menghubungkan lebih banyak perempuan dengan beragam peluang ekonomi. Melalui pemberdayaan perempuan dalam membangun keterampilan teknis dan humanis yang dibutuhkan, kami berharap inisiatif ini dapat menciptakan keberagaman talenta yang lebih merata dan inklusif,” ujar Head of New Business LinkedIn Indonesia, Lanny Wijaya.
4. Kegiatan komunitas dan mentorship
Di samping itu, akan diselenggarakan juga kegiatan komunitas melalui roadshow ke sejumlah kampus di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Kegiatan ini dirancang untuk memfasilitasi peserta mendapatkan bimbingan pengembangan karier, mengikuti sosialisasi kesetaraan gender, serta berbagi pengalaman antar sesama peserta.
Program ini juga menyediakan platform pembelajaran mandiri yang dapat diakses secara daring, serta pelatihan pemanfaatan LinkedIn untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan.