Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251201_090324.jpg
Lintas kementerian dan lembaga menggelar rapat membahas berbagai isu, di antaranya mengenai persiapan Natal dan Tahan Baru 2026, serta bencana yang melanda di berbagai titik Pulau Sumatra. Rapat tersebut digelar di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025) pagi (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya sih...

  • Dua bencana besar terjadi di Jawa Tengah dan Sumatra Utara dalam dua pekan terakhir.

  • Mobilitas masyarakat jelang Nataru perlu disiapkan dengan baik, termasuk faktor transportasi dan kenaikan harga bahan pangan.

  • Keamanan lalu lintas kendaraan dan tempat wisata menjadi penting saat Nataru untuk mencegah peristiwa yang memakan korban.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Lintas kementerian dan lembaga menggelar rapat membahas berbagai isu, di antaranya mengenai persiapan Natal dan Tahun Baru 2026, serta bencana yang melanda di berbagai titik Pulau Sumatra. Rapat tersebut digelar di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025) pagi.

Rapat dihadiri secara langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wamenko Polkam Lodewijk F Paulus, Kepala Basarnas Mohammad Syafii, Wakil Kepala BIN Komjen Imam Sugianto, dan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani. Selain itu hadir secara virtual Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardana dan perwakilan dari BNPB hingga PT Pertamina.

1. Sebanyak dua bencana besar yang terjadi belakangan ini jadi sorotan

Lintas kementerian dan lembaga menggelar rapat membahas berbagai isu, di antaranya mengenai persiapan Natal dan Tahan Baru 2026, serta bencana yang melanda di berbagai titik Pulau Sumatra. Rapat tersebut digelar di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025) pagi (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Dalam kesempatan itu, Tito mengatakan, terdapat dua bencana besar yang terjadi dalam dua pekan terakhir di Indonesia. Bencana itu berada di Jawa Tengah dan utara Sumatra.

"Total, sudah ada dua bencana besar terjadi dalam periode dua minggu ini, pertama di Jawa tengah banjir bandang dan longsor di Cilacap dan Banjarnegara. Kemudian yang kedua adalah yang skalanya luas di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat," ujar dia.

2. Soroti mobilitas masyarakat jelang Nataru

Lintas kementerian dan lembaga menggelar rapat membahas berbagai isu, di antaranya mengenai persiapan Natal dan Tahan Baru 2026, serta bencana yang melanda di berbagai titik Pulau Sumatra. Rapat tersebut digelar di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025) pagi (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Oleh sebab itu, Tito menekankan, berbagai faktor harus disiapkan dengan baik jelang Nataru. Mengingat mobilitas masyarakat akan meningkat.

"Di mana momen Nataru ini yang penting adalah satu alat sistem transportasi, baik darat, laut, maupun udara, karena mobilitas masyarakat akan tinggi. Baik untuk merayakan natal, liburan pulang kampung, atau liburan ke tempat wisata," kata Tito.

Tito pun menyoroti, potensi kenaikan harga bahan pangan saat Nataru karena banyak warga berbelanja untuk perayaan pesta atau syukuran.

3. Pentingnya faktor keamanan

Pertamina resmi memulai Satuan Tugas Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Satgas Nataru), yang akan berjalan sejak 13 November 2025 hingga 11 Januari 2026. (dok. Pertamina)

Tito juga mengimbau agar faktor keamanan diperhatikan saat Nataru. Khususnya terkait dengan lalu lintas kendaraan dan tempat wisata. Pemerintah tidak ingin ada peristiwa yang memakan korban saat momen perayaan tahun baru.

"Kemudian tentu ada dimensi keamanan, baik lalu lintas maupun yang berhubungan dengan bencana alam, tempat wisata ombaknya besar, kemudian udara buruk misalnya, juga kepadatan di titik-titik tahun baru seperti di Jakarta di Ancol, dan lain-lain. Kita tidak ingin terjadi peristiwa sepeti di Seoul Korea pada saat terjadi Haloween beberapa tahun lalu, itu tidak diamankan dengan baik, tidak diantisipasi dengan baik," ujar Tito.

Editorial Team