Wali Kota Eri Cahyadi di sela acara Napak Tilas Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO), gedung yang punya makna sejarah penting bagi NU, Kamis (17/2/2022). Acara dihadiri Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU KH Saifullah Yusuf, Bendahara PBNU Mardani Maming, Ketua PBNU Alissa Wahid, dan jajaran PBNU. Juga hadir Ketua PCNU Surabaya KH Ahmad Muhibbin Zuhri. dok. Diskominfo Surabaya.
NU dibentuk pada 31 Januari 1926. Para kiai pendiri NU kala itu menyepakati pembentukan NU berdasarkan penanggalan Hijriah.
Di dalam penanggalan Hijriah, tanggal 31 Januari 1926 jatuh pada tanggal 16 Rajab 1344. Karena itu, bila menyesuaikan kalender Hijriah, puncak satu abad NU jatuh pada 7 Februari 2023 atau 16 Rajab 1444 H.
Organisasi ini didirikan oleh beberapa kiai dari daerah Jawa dan Madura, yang diketuai KH Wahab Hasbullah dan KH Hasyim Asy’ari. Anggota pada pertemuan ini diberi nama sebagai Komite Hijaz.
Lahirnya NU dikarenakan banyaknya masalah keagamaan, peneguhan mazhab, serta alasan-alasan kebangsaan dan sosial masyarakat yang terjadi pada saat itu. NU ingin mempertahankan praktik Islam tradisional agar selalu diterapkan para jemaahnya.
Selain itu, NU juga ingin menegakkan warisan-warisan kebudayaan dan peradaban Islam yang diperjuangkan Rasulullah SAW. Karena itu, para ulama Indonesia mendirikan organisasi NU.