Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

31 Januari Hari Lahir Nahdlatul Ulama, Ini Sejarahnya

Logo NU (Nahdlatul Ulama) (Dok. NU)

Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama atau sering disingkat dengan NU merayakan hari jadinya setiap 31 Januari. Organisasi ini didirikan pada tahun 1926 oleh para kiai di daerah Jawa dan Madura.

Sudah hampir 100 tahun berdiri, organisasi ini masih memiliki banyak anggotanya di tiap daerah di Indonesia.

Bagaimana awal mula lahirnya NU? Simak informasi sejarah tentang berdirinya Nahdlatul Ulama.

1. Awal sejarah

KH. Hasyim Asyari (Wikipedia/K.H. Abdurrahman Wahid: President of the Republic of Indonesia)

Nahdlatul Ulama, yang berarti ‘Kebangkitan Ulama’ berdiri pada 31 Januari 1926 di Surabaya. Organisasi ini didirikan oleh beberapa kiai dari daerah Jawa dan Madura, yang diketuai K.H. Wahab Hasbullah dan K.H Hasyim Asy’ari. Anggota pada pertemuan ini diberi nama sebagai Komite Hijaz.

Lahirnya NU dikarenakan banyaknya masalah keagamaan, peneguhan mazhab, serta alasan-alasan kebangsaan dan sosial masyarakat yang terjadi pada saat itu. NU ingin mempertahankan praktik Islam tradisional agar selalu diterapkan para jamaahnya.

Selain itu, NU juga ingin menegakkan warisan-warisan kebudayaan dan peradaban Islam yang diperjuangkan Rasulullah SAW. Karenanya, para ulama Indonesia mendirikan organisasi NU ini.

2. Peran NU

Ilustrasi pasukan perang wanita NU (nu.or.id)

Hizbullah, kelompok militer yang dimiliki NU membantu perjuangan para pahlawan pada Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Mereka menilai membela negara hukumnya fardhu ‘ain, sehingga mereka rela  mempertaruhkan nyawa atas dasar iman untuk memerdekakan negara.

Tidak hanya berperan dalam mempertahankan negara, sebagai organisasi sosial keagamaan, NU turut serta memajukan bangsa dalam beberapa bidang lainnya seperti keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.

3. Hirarki organisasi

K.H Mifathul Akhyar (ininusantara.com)

Karena bersifat nasional, maka untuk memudahkan kepengurusan, NU memiliki organisasi di tingkat yang berbeda-beda, seperti:

  1. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk tingkat nasional
  2. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) untuk tingkat provinsi
  3. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) untuk tingkat kabupaten/kota
  4. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) untuk tingkat kecamatan
  5. Pengurus Ranting untuk tingkat desa/kelurahan
  6. Pengurus Anak Ranting untuk tingkat dusun
  7. Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) untuk cabang di luar negeri.

Tahun 2024 ini, NU dipimpin KH Miftachul Akhyar sebagai Rais ‘Aam. Rais ‘Aam merupakan jabatan tertinggi Syuriah yang membawahi jajaran Tanfidziyah dengan dibantu wakil, katib, dan a'wan.

Sedangkan Ketua Umum dari NU periode 2022-2026 yaitu KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Fungsi ketua umum ini sebagai pemegang jabatan tertinggi Tanfidziyah selaku pelaksana yang didampingi wakil, sekretaris jenderal, a'wan, dan bendahara.

4. Badan otonom NU

Pengurus Fatayat NU Jepang (nu.or.id)

Tidak hanya berperan di masa kemerdekaan saja, NU memiliki peran dalam memajukan bangsa melalui organisasi turunannya. Organisasi ini berfungsi melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan. 

Badan otonom NU dikelompokkan dalam kategori badan otonom berbasis usia, kelompok masyarakat tertentu, dan badan otonom berbasis profesi dan kekhususan lainnya. Badan otonom Nahdlatul Ulama meliputi:

  1. Gerakan Pemuda Ansor/GP Ansor, berdiri 24 April 1934
  2. Muslimat, berdiri 29 Maret 1946
  3. Fatayat, berdiri 24 April 1950
  4. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama/IPNU, berdiri 24 Februari 1954
  5. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama/IPPNU, berdiri 3 Maret 1955
  6. Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah/JATMAN, berdiri 10 Oktober 1957
  7. Jam'iyyatul Qurra' wal Huffazh/JQH, berdiri 1950
  8. Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama/ISNU, berdiri 2010
  9. Sarikat Buruh Muslimin Indonesia/SARBUMUSI, berdiri 27 September 1955
  10. Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa, berdiri 3 Januari 1986
  11. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama/PERGUNU, berdiri 14 Januari 1959
  12. Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama/SNNU, berdiri 15 Agustus 2015
  13. Ikatan Seni Hadrah Indonesia/ISHARI, berdiri 1959
  14. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII, berdiri 17 April 1960

Itulah sejarah singkat berdirinya organisasi Nadhlatul Ulama sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. Selamat hari jadi yang ke-99, semoga selalu memberi manfaat bagi kemajuan bangsa dan agama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Umi Kalsum
3+
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Follow Us