Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang kemaritiman dan investasi, Luhut Pandjaitan menepis persepsi publik bahwa ia adalah menteri segala urusan.
Ia mengatakan hanya mengurusi isu yang masuk ke dalam tupoksinya. Berdasarkan Perpres nomor 92 tahun 2019, Kemenko Marves mengkoordinasikan sejumlah kementerian yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Koordinasi Penanaman Modal dan instansi lain yang dianggap perlu.
"Saya ingin garis bawahi satu hal. Jangan dipikir saya mengurusi semua (isu). Saya hanya mengurusi yang ada di bidang saya dan yang diperintahkan oleh presiden. Saya ulangi, (saya hanya melakukan) yang diperintahkan oleh presiden," ungkap Luhut ketika menghadiri rapat Badan Anggaran dengan anggota DPR dan dikutip dari YouTube pada Kamis, 9 Juni 2022 lalu.
Ia mengatakan tak akan mampu mengurusi segala hal. Sebab, usianya sudah tak lagi muda.
"Jadi, saya tahu diri juga. Yang bisa saya kerjain ya saya kerjakan. Kalau dilihat di sini ada tulisan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh presiden, itu bukan saya yang membuat. Tahun 2016 yang membuat ini adalah Dwisuryo Indroyono Soesilo," kata dia.
Ia menegaskan sekali lagi bahwa yang ia kerjakan saat ini adalah perintah dari presiden. Hal itu termasuk menjadi komandan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali dan mengurai benang kusut mahalnya harga minyak goreng.
Lalu, mengapa semua tugas itu dipercayakan kepada Luhut?