Presiden Joko "Jokowi" Widodo (kiri) ketika berdialog dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara pada 22 November 2021. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Dalam perbincangan itu, Surya Paloh menyampaikan kepada Luhut kalau dirinya hormat kepada Presiden Jokowi. Paloh kemudian meminta agar bisa bertemu dengan Jokowi.
"Dia bilang juga Pak Luhut saya juga sama Pak Jokowi hormat. Ya sudah kalian saling hormat-hormat ya sudahlah. Dia bilang saya ini mau ketemu, ya ketemulah, telepon saja. Ya sudah, kita bicara satu jam-an lah. Saya bilang yang penting saya hormat sama Anda itu sebenarnya karena nasionalismenya," ujar dia.
Luhut berpesan, ketika bertarung di Pemilu 2024 untuk tidak menggunakan politik identitas. Sebab, hal itu bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
"Jadi kita melihat, siapa pun yang jadi Presiden, sebenarnya buat kita itu yang penting nasionalis, melihat kepentingan nasional. Jangan jadi menggunakan politik-politik identitas, gak gitu. Biarlah berlomba semua, kan semua untuk kepentingan republik. Tapi kalau sudah politik-politik identitas, itu kan repot, kasihan negeri kita. Sudah begini bagus, kita nanti suruh berkelahi lagi, sekarang sudah damai-damai gini. Tapi ada dia cerita macam-macam," ucap dia.