Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Luhut Ungkap Peran Jokowi di Balik Pertemuan Biden-Jinping di Bali

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (www.china-embassy.org)
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (www.china-embassy.org)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko “Jokowi” Widodo punya peran dalam mempertemukan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dengan Presiden China, Xi Jinping pada 14 November 2022 lalu.

Pertemuan Biden dan Xi Jinping merupakan peristiwa yang menjadi sorotan dunia. Pertemuan itu dilaksanakan di sela-sela agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Bali.

“Jalanlah itu pertemuan sampai empat jam di Bali. Itu kan Pak Jokowi juga punya peran,” kata Luhut dalam wawancara khusus dengan IDN Times yang dikutip Senin (6/2/2023).

1. Awal mula tercetusnya agenda pertemuan Biden dan Xi Jinping

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Luhut mengatakan, awalnya pihak China-lah yang mengajukan pertemuan dengan Biden. Hal itu diungkapkan oleh perwakilan dari Menteri Luar Negeri AS, John Kerry kepada Luhut.

"Itu kan wakil Menlunya AS, perempuan, ke Bali, datang, ketemu saya. Terus kita bicara-bicara, ya terus, saya bilang, kamu gimana rencana pertemuan Presiden Biden dengan Presiden Xi? Dia bilang mereka sudah minta tiga kali, kami ndak mau. Kenapa? Saya bilang, dibikin di Bali aja, kan pas ada G20, bagus," kata Luhut.

Dikarenakan Indonesia siap memfasilitasi, akhirnya terwujudlah pertemuan tersebut.

"Kalau Indonesia mau fasilitasi kami mau. Saya bilang, serius? Dijawab iya serius, karena kami melihat posisi Indonesia yang independen. Tidak berat sebelah. Saya lapor Presiden. Jadi bikin kontak lah. Saya beritahu kepada penasihat Presiden Biden, saya jelaskan, melalui telepon," tutur Luhut.

2. Jokowi juga masih jalin komunikasi dengan Putin dan Zelenskyy

Presiden Joko "Jokowi" Widodo tiba di Istana Maryinsky, Kyiv dan disambut Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Rabu, 29 Juni 2022. (Dokumentasi Biro Pers Istana)
Presiden Joko "Jokowi" Widodo tiba di Istana Maryinsky, Kyiv dan disambut Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Rabu, 29 Juni 2022. (Dokumentasi Biro Pers Istana)

Luhut mengatakan, Jokowi memiliki reputasi yang baik di mata para petinggi dunia. Misalnya saja usai berkunjung ke Rusia dan Ukraina untuk misi perdamaian pada Juni 2022 lalu, Jokowi masih menjalin komunikasi dengan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.

"Jadi beliau pergi ke Ukraina, Kiev, pergi ke Rusia, itu sampai saat terakhir beliau masih bertelepon kepada kedua kepala negara itu," tutur Luhut.

3. Indonesia tak takut pada negara manapun

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Menurutnya, Indonesia juga punya peran penting di mata dunia. Sehingga, Luhut menegaskan Indonesia tak takut pada negara manapun. Dia mengatakan, Indonesia tak bisa diintervensi negara lain dalam menetapkan kebijakan domestiknya. Begitu juga sebaliknya, Indonesia tidak akan mengintervensi negara lain.

"Kita harus punya sikap. Gak bisa kita diintervensi orang lain. Ya tentu orang menghormati sikap Indonesia juga, kita tidak takut kepada AS, tidak takut juga kepada Rusia atau China, atau siapapun, tapi kita melihat kepada kepentingan dunia dan Indonesia, balik-balik kepada UUD 1945. Negara yang bebas aktif," tutur Luhut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us