Yohana juga menerima berbagai masukan saat acara temu dengar pendapat tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan serta lembaga masyarakat di Kota Sorong, Papua Barat. Pada aspek pendidikan, biaya sekolah di beberapa wilayah Papua Barat masih tergolong mahal. Begitu pula masalah ekonomi terkait minimnya ketersediaan pasar dan modal usaha bagi mama-mama (ibu-ibu).
Masyarakat juga butuh pelatihan keterampilan bagi perempuan Papua, baik di bidang kuliner maupun kerajinan. Masalah dalam aspek agama terkait perkawinan campur antaragama juga ikut disoroti, serta tingginya angka kekerasan akibat laki-laki gemar mabuk karena minuman keras, serta kenakalan remaja seperti anak mengonsumsi lem aibon.
“Saya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk saling bergandengan tangan. Mari kita lindungi perempuan dan anak di tanah Papua ini. Penuhi hak tumbuh kembang anak, putuskan mata rantai kekerasan pada perempuan dan anak. Mari kita bangun tanah Papua, khususnya Kota Sorong agar menjadi kota yang aman, bersih, nyaman, serta ramah perempuan dan anak,” kata Yohana.