Jakarta, IDN Times - Anggota komisi III DPR RI, Abdullah menyentil sikap aparat keamanan dalam menanggapi aksi damai tiga mahasiswa ketika membentangkan poster saat kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Blitar pada 18 Juni 2025 lalu.
Sebelumnya, tiga mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu mendapat tindakan represif usai membentangkan poster ketika iring-iringan Gibran lewat. Poster-poster yang dibentangkan itu bertuliskan "omon-omon 19 juta lapangan kerja?"
Abdullah meminta aparat keamanan tidak bereaksi berlebihan atau bertindak represif dalam menghadapi mahasiswa. Apalagi tiga mahasiswa itu tidak memuat unsur kekerasan, ujaran kebencian, atau tindakan yang mengancam keselamatan pejabat negara.
“Penangkapan mahasiswa karena membawa poster bertuliskan pertanyaan atau kritik terhadap Wakil Presiden, apapun narasinya, adalah bentuk reaksi yang berlebihan,” ujar Abdullah di dalam keterangan tertulis dan dikutip pada Minggu (22/6/2025).
Anggota parlemen dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan sikap reaktif aparat yang berlebihan malah dapat menciptakan iklim ketakutan terhadap kebebasan berekspresi di Tanah Air.
"Aparat jangan-lah over reaction, apalagi sampai represif seperti itu dalam menyikapi bentuk aspirasi publik yang dilindungi dalam konstitusi kita," bebernya.