Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mendesak PT Bali Tower, perusahaan pemilik kabel fiber optik yang menjuntai di jalan, supaya bersikap lebih manusiawi dalam berkomunikasi dengan keluarga Sultan. Ia menilai tidak perlu bersikap defensif dan mengirimkan pengacara untuk berbicara.
"PT Bali Tower itu supaya melakukan pendekatan yang lebih Indonesiawi dan manusiawi. Tidak terlalu formalistik semata, lalu berbicara lewat pengacara dengan sangat defensif," ujar Mahfud usai menemui korban dari kabel fiber optik yang menjuntai di jalan, Sultan Rif'at Alfatih di RS Polri, Jakarta Timur pada Jumat malam kemarin.
"Insyaallah masalahnya bisa diselesaikan dengan baik," sambungnya.
Gara-gara peristiwa yang terjadi pada 5 Januari 2023 lalu itu, pemuda berusia 20 tahun tersebut mengalami luka serius. Ia dilarikan ke RS Fatmawati dalam keadaan koma.
Berdasarkan hasil diagnosis, Sultan mengalami putus tulang di bagian tenggorokan. Hal itu menyebabkan ia tidak bisa berbicara, makan dan minum dengan normal.
Sultan pun kini belum bisa melanjutkan aktivitas kuliah di Universitas Brawijaya, Malang. Berat badannya pun menyusut drastis dari semula 65 kilogram menjadi 46 kilogram.
Mahfud pun hanya bisa berkomunikasi dengan Sultan menggunakan telepon seluler. Sultan menulis pesan kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu. Lalu, pesan Sultan dibalas oleh Mahfud.