ilustrasi judi online (IDN Times/Aditya Pratama)
Sebelumnya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong mengatakan bahwa kebanyakan server judi online yang meresahkan masyarakat di Indonesia, berasal dari luar negeri. Berdasarkan hasil identifikasi, menurutnya, aliran dana judi online juga mayoritas ke negara tetangga yang ada di Asia Tenggara.
"Servernya ini hasil identifikasi kandungan yang super ujungnya kebanyakan di luar negeri. Juga tadi aliran dananya yang seperti disampaikan (pihak PPATK) itu banyak negara-negara Asia Tenggara," kata Natsir dalam diskusi daring bertajuk 'Mati Melarat Karena Judi' yang disiarkan di kanal Youtube Trijaya FM, Sabtu (15/6/2024).
Usman juga menyampaikan, berdasarkan identifikasi Kominfo, bandar judi online juga kemungkinan besar berada di luar negeri. Sementara, jaringan yang berada di Indonesia hanya sebagai perantara alias admin.
Oleh sebab itu dalam menangani kasus judi online ini, kata dia, perlu kerja sama antarlembaga, termasuk Kementerian Luar Negeri untuk mengejar bandar yang berada di negara lain.
"Ya tadi sudah disampaikan kalau kita identifikasi dari transaksinya kan rekening ujungnya ada di negara lain. Karena itu kita duga bandar besarny di negara lain. Kalau di Indonesia ini sifatnya perantara atau bahasanya admin," tutur dia.
"Makanya kenapa yang kita tindak artinya Polri melakukan penangkapan karena umumnya perantara. Nah kita perlu tentu mengejar bandar besarnya ujungnya," lanjut Usman.