Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

DPR Tegaskan Korban Judi Online Tak Bisa Otomatis Terima Bansos

(IDNTimes/Kevin Handoko)
Intinya sih...
  • Diah Pitaloka: Korban judi online tak memenuhi kriteria DTKS untuk bansos
  • DTKS adalah sistem ilmiah, korban judi harus memenuhi syarat kemiskinan
  • Korban judi online harus verifikasi kriteria kemiskinan untuk menerima bansos

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka menegaskan korban judi online tidak memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) guna mendapatkan bantuan sosial (bansos).

Menurut dia, masyarakat hanya layak menerima bantuan sosial jika mereka memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam DTKS. Jadi, korban judi online tidak serta merta bisa menjadi penerima bansos.

"Artinya data DTKS itu kan ada parameter pengukurnya, parameter kemiskinan. Nah, nanti dimasukkan saja ke sistem DTKS apakah masuk atau tidak," kata Diah dikutip dari laman resmi DPR RI, Senin (17/6/2024).

1. Bukan karena kalah judi online lantas layak jadi penerima bansos

PT Pos Indonesia (persero) bergerak cepat melaksanakan penyaluran bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako. (Dok. Pos Indonesia)

Menurutnya, DTKS adalah sebuah sistem yang mengklasifikasikan data secara ilmiah dan terukur. Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan itu menjelaskan DTKS tidak dapat secara umum memasukkan korban judi online sebagai penerima bantuan sosial hanya karena kekalahannya dalam aktivitas tersebut.

"Jadi DTKS dia kan sistem, sistem pendataan sosial, tapi kan nggak bisa digeneralisir kalau kalah judi online jadi miskin. Kan nggak juga. Artinya tetap DTKS itu sebuah sistem klasifikasi datanya apakah yang korban bersangkutan itu masuk dalam kriteria atau tidak itu yang menentukan,” jelas dia.

Menurutnya, penentuan kelayakan penerima bantuan sosial harus berdasarkan pada kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dalam DTKS, bukan karena faktor kalah judi online.

2. Jika jatuh miskin dan butuh bantuan bisa daftar ke dalam DTKS

Warga Antre untuk Mencetak Surat Keterangan DTKS di MPP Kota Cimahi. (Dok/Istimewa)

Dia menyatakan jika korban judi online memenuhi syarat kemiskinan yang tercantum dalam DTKS, mereka berhak menerima bantuan sosial. Meskipun demikian, dia menekankan keputusan apakah seseorang dapat masuk ke dalam DTKS akan bergantung pada hasil dari proses verifikasi yang dilakukan.

“Ya silakan masuk ke dalam proses verifikasi DTKS. Misal jatuh miskin butuh bantuan, kemudian masuk kriteria kemiskinan itu lain, tapi bukan variabel kalah judi online menentukan masuk DTKS, tidak bisa," ujarnya.

3. Penanganan menyeluruh judi online menjadi hal paling penting

Ilustrasi judi online. (IDN Times/Aditya Pratama)

Terlepas dari urusan bansos, Diah mengungkapkan yang paling penting adalah menangani praktik judi online secara menyeluruh. Menurutnya, upaya penanganan dan pemberantasan harus dilakukan dengan fokus pada asal-usul permasalahan tersebut.

Dia menambahkan, banyak orang yang menjadi korban penipuan dalam konteks kriminalitas yang terkait dengan judi online, sehingga penyelesaian dari sumbernya menjadi hal yang krusial.

"Karena orang kan ada yang ketipu, ya banyak kalau bicara kriminal banyak. Jadi yang penting itu judi online-nya yang diatasi, sumbernya," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us