Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Megawati dalam acara perayaan HUT ke-50 PDI Perjuangan. (youtube.com/PDI Perjuangan)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri meminta kepada para perempuan Indonesia untuk tangguh. Dia menyebut, perempuan di masa penjajahan sangat kuat.

Salah satunya adalah Laksamana Malahayati dari Aceh. Dalam kesempatan itu, Megawati juga menyoroti perempuan di Afghanistan yang kini semakin terpenjara di negaranya.

Megawati menegaskan, jangan sampai perempuan Indonesia nasibnya seperti di Afghanistasn.

Dalam hukum Republik Indonesia, bunyinya amanat, segala warga negara bersamaan kedudukannya di mata hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan," ujar Megawati di HUT ke-50 PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

1. Hasto beri penjelasan

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (IDN Times/Ilman)

Usai acara, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan pernyataan Megawati itu bukan sebagai kode kalau capres 2024 dari PDI Perjuangan adalah perempuan. Menurut Hasto, Megawati merasa prihatin dengan perempuan di Afghanistan.

"Jadi, Bu Mega kan dalam konteks sosial politik dalam negeri dan internasional itu sangat prihatin dengan apa yg terjadi di Afghanistan, dengan melihat bagaimana Taliban itu kemudian melarang para perempuan untuk bersekolah," kata dia.

"Karena suatu pandangan yang sempit, maka Ibu Mega mengingatkan bahwa di republik ini tidak boleh ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, karena semuanya sama," sambungnya.

Secara terpisah, politikus senior PDIP, Hendrawan meminta semua pihak untuk bersabar terkait capres. Sebab, hal itu merupakan hak prerogratif Megawati.

"Nama sudah di kantong ibu, sabar," kata Hendrawan kepada IDN Times.

2. Megawati tak tergiur umumkan capres 2024 di HUT ke-50 PDIP

Editorial Team

Tonton lebih seru di