Presiden Jokowi dan Presiden Republik Kenya, William Ruto (dok. Sekretariat Presiden)
Di pertengahan Agustus 2023, Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Afrika. Negara pertama yang dikunjungi adalah Republik Kenya.
Presiden Jokowi bertemu Presiden Republik Kenya, William Ruto di Nairobi, Republik Kenya, Senin (21/8/2023). Usai pertemuan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Kenya merupakan sahabat Indonesia.
"Yang Mulia Presiden Kenya, William Ruto, suatu kehormatan bagi saya berkunjung ke Kenya. Apalagi, Indonesia-Kenya memiliki kedekatan histroris sejak Konferensi Asia Afrika tahun 1955 dan Gerakan Non Blok (GNB) tahun 1961. Kenya adalah sahabat penting Indonesia dan kami juga berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan Kenya," ujar Jokowi dalam konferensi pers bersama.
Ada sejumlah pembahasan yang dilakukan, salah satunya keinginan Jokowi agar Indonesia bisa berinvestasi di Kenya. Menurutnya, Indonesia dan Kenya juga berencana melakukan kerja sama di bidang biofarma.
Selain itu, turut dibahas mengenai kerja sama energi baru terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi di Kenya.
Jokowi juga ingin membantu Kenya untuk bisa bersuara di dunia global. Hal itu untuk meningkatkan kemampuan negara berkembang, agar suara mereka didengar.
Dalam pertemuan Jokowi dan Ruto, ada tiga kerja sama antar pemerintah, delapan kerja sama antara BUMN dan perusahaan swasta di Kenya.
Negara kedua di Afrika yang dikunjungi Jokowi adalah Tanzania. Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan pada 22 Agustus 2023.
Dalam kesempatan itu, Jokowi membeberkan pembahasan saat bertemu dengan Presiden Tanzania. Salah satunya, kata dia, mendorong dibentuknya preferential trade agreement.
""Indonesia mendorong dibentuknya preferential trade agreement untuk semakin mengoptimalkan potensi perdagangan bilateral kedua negara yang 2022 naik 20,7 persen," ucap dia.
Kedua, kata Jokowi, Indonesia juga ingin meningkatkan investasi di Tanzania, terkait pengelolaan blok gas Mnazi Bay. Kerja sama itu dilakukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia.
"Kerja sama ini sangat strategis dan akan memperkokoh kerja sama antar negara berkembang. Selain itu, saya mengusulkan dibentuknya bilateral investment treaty untuk menjamin perlindungan dan kelangsungan investasi kedua negara," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, pertemuan kedua kepala negara itu juga membahas grand design terkait kerja sama antara Indonesia dan Afrika.
"Indonesia akan melakukan walk on the talk mewujudkan kolaborasi konkret dengan Afrika. Indonesia sedang merampungkan grand design pembangunan lima tahun ke depan untuk Afrika, dan salah satunya melalui rencana revitalisasi farmer agriculture and ruler training center di Morogoro Tanzania," imbuhnya.
Setelah itu, Jokowi bertemu Presiden Republik Mozambik, Filipe Nyusi, pada 23 Agustus 2023. Jokowi mengaku berkomitmen memperkuat kerja sama pembangunan Afrika-Indonesia. Kerja sama itu juga sudah dalam proses pembuatan grand design.
"Sedang merampungkan grand design untuk pembangunan 5 tahun ke depan untuk Afrika di sektor kesehatan, pangan, dan energi dan sektor yang lain yang menjadi kepentingan Mozambik," kata dia.
Jokowi menutup rangkaian kunjungan ke Afrika dengan menghadiri undangan KTT BRICS di Afrika Selatan. Jokowi menegaskan, Indonesia masih akan mengkaji dan mempertimbangkan kemungkinan menjadi anggota BRICS.
“Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa,” ujar Jokowi dalam keterangannya usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 di Sandton Convention Center, Johannesburg, Republik Afrika Selatan, pada Kamis (24/8/2023).
Jokowi menilai, hubungan Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS saat ini terbilang baik, khususnya di bidang ekonomi.