Jakarta, IDN Times – “Bekerja pada saat ada COVID-19 ini, dibandingkan dengan sebelumnya, tantangannya lebih besar setelah wabah ini merebak,” kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Politisi senior dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, merasakan intensitas kerja yang tinggi sejak bekerja dari rumah (work from home) untuk memenuhi protokol kesehatan di masa pandemik virus corona. “Setiap harinya kalau saya bawaannya deg-degan melulu, karena melihat angka yang lapor tentang pekerja yang dirumahkan, pekerja yang di-PHK,” ujar Ida, saat wawancara khusus “Kartini di Era Pandemik Virus Corona”, 20 April 2020.
Wawancara kami lakukan secara virtual. Ida dari rumah dinasnya. Lebih dari satu bulan menjalani WFH mengaku rajin olahraga, minimal 30 menit naik sepeda di sekitar rumah atau treadmill.
Ida yang lahir di Mojokerto, Jawa Timur, 16 Juli 1969 ini adalah sosok perempuan yang aktif dan dinamis. Dia menjadi anggota DPR RI sejak 1999-2018. Pernah memimpin fraksi PKB di DPR RI, menjadi Ketua Komisi VIII yang mengurusi Kementerian Agama, Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan urusan Zakat.
Ida pernah jadi calon wakil gubernur Jateng itu adalah pendiri dan Ketua Kaukus Perempuan Parlemen. Dia juga menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama.
“Pengalaman masa kecil, yang namanya Kartini itu adalah pakai baju kebaya dan saya ingat waktu saya masih SD pakai baju kebaya dan yang namanya peringatan Hari Kartini itu kalau perempuan pakai kebaya kemudian sedikit jalan-jalan kayak peragawati ya. Saya ingat Mbak Uni, saya pernah jadi juara 1 itu, lomba mirip Kartini, pakai sanggul segala,” ujarnya sambil tertawa berderai.
Menurut Ida, tantangan perempuan Indonesia sekarang dengan tantangan Ibu Kartini pada waktu itu berbeda. “Tapi, masih sangat relevan. Kartini yang masa dulu dengan tantangan yang begitu yang mendobrak kebiasaan budaya patriarki yang cukup kuat, dia itu mampu melakukannya saat itu,” kata Ida.
Saat ini, lanjut dia, konstitusi dan regulasi memberikan ruang yang sama antara laki-laki dan perempuan. “Yang dulunya, di zaman Kartini itu menjadi sesuatu yang impossible sekarang semuanya menjadi possible.
Menurutnya, perempuan adalah pejuang di era pandemik COVID -19.
Tak bisa dielakkan, sore itu pembicaraan kami banyak mengulas soal kontroversi Kartu Prakerja. Posisinya yang strategis sebagai Kemenaker, membuat Ida adalah narasumber yang kompeten ditanyai soal ini.