Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

Jakarta, IDN Times - Presiden, wakil presiden, dan menteri periode 2019-2024 akan menggunakan mobil dinas baru. Asisten Deputi Humas Kementerian Sekretaris Negara, Eddy Cahyono Sugiarto mengungkapkan, pengadaan mobil dinas baru lantaran sudah tiba saatnya pergantian. Selain itu, mobil-mobil yang dipakai saat ini juga sering mogok.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung rencana ini. Sebab, kata dia, mobil dinas yang digunakannya sering bermasalah. Gara-gara bermasalah, Tjahjo terpaksa harus pindah ke mobil patroli pengawal.

"Mobil dinas Crown yang saya pakai masih bisa jalan dan dipakai, walau saya sering turun di jalan, pindah ke mobil patroli pengawal (patwal) karena mendadak mogok di jalan,” ujar Tjahjo seperti dikutip dari Antara, Sabtu (4/8).

1. Membeli mobil dinas baru lebih efisien

IDN Times/Irfan fathurohman

Menurut Tjahjo, lebih baik membeli mobil dinas baru dibandingkan memperbaiki mobil yang sering bermasalah dan mogok secara terus menerus. Memperbaiki mobil dinas yang mogok, lanjut Tjahjo, memakan biaya cukup banyak.

“Biaya perbaikan cukup mahal walau kantor yang bayar, dan yang penting, mobil dinas dipakai untuk kegiatan dinas dan tidak untuk kegiatan pribadi atau keluarga,” ujar dia.

2. Pembelian mobil dinas baru tidak perlu dipermasalahkan

IDN Times/Axel Jo Harianja

Pembelian mobil dinas baru, kata Tjahjo, tidak perlu dipermasalahkan, asal sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku. Tjahjo menambahkan, pembelian mobil dinas baru memang diperlukan.

Alasannya, 10 tahun merupakan batas standar penggunaan sebuah kendaraan. Lewat dari itu, kendaraan memerlukan perawatan lebih dan akan berpengaruh pada keselamatan pengguna

3. Mobil dinas diperkirakan tiba pada akhir 2019

(Ilustrasi mobil dinas) IDN Times/Daruwaskita

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, mobil dinas yang baru diperkirakan akan tiba di Jakarta pada akhir 2019.

Jenis mobil yang digunakan presiden tidak berubah, tetap dengan merek dan seri yang sama. Dengan adanya mobil dinas baru, mobil yang lama akan tetap digunakan sebagai cadangan operasional.

Sebelumnya, rencana pembelian mobil dinas baru sudah muncul sejak Jokowi menjadi kepala negara. Namun Tjahjo mengatakan, pada saat itu mobil yang digunakan Presiden masih layak pakai.

Editorial Team

EditorSunariyah