Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya kemampuan memahami perbedaan dan bekerja sama dengan orang lain yang berbeda, di dalam situasi masyarakat global multiagama dan multikultural.
Mu’ti mengatakan perbedaan bukanlah pemisah, melainkan penghubung yang memperkuat satu sama lain, sekaligus menjadi fondasi penting untuk mewujudkan perdamaian dan inklusivitas di dunia.
Hal itu disampaikan Mendikdasmen dalam International Conference on Cross-Cultural Religious Literacy atau Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB), yang diadakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah bersama Institut Leimena, yang dihadiri 209 peserta dari 29 negara, Selasa (11/11/2025).
“Kesadaran bagaimana kita bisa memahami dan menerima yang berbeda sangat penting dan telah menjadi gerakan. Bagaimana berbagai pertemuan di tingkat internasional dan regional menjadikan persoalan ini sebagai agenda bersama, untuk kita hidup saling menghormati, saling menerima, dan bekerja sama satu dengan lainnya,” kata Mu'ti.
