Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251019-WA0014.jpg
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto (dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Universitas Udaya bentuk tim investigasi

  • Mendikti harap peristiwa serupa tidak terjadi lagi

  • Timothy diduga melompat dari atas gedung

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menyampaikan duka cita atas meninggalnya mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Timothy Anugerah Saputra. Korban meninggal dunia dengan mengakhiri hidupnya, diduga kerap di-bully.

"Kami tentu sangat kaget dan sangat prihatin dengan kejadian atau musibah yang menimpa Timothy Anugrah Saputra, salah satu mahasiswa di Universitas Udayana," ujar Brian di depan kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Minggu (19/20/2025).

Brian mengaku, sudah menghubungi Rektor Universitas Udaya untuk meminta penjelasan terkait peristiwa meninggalnya Timothy. Dia juga meminta kepada Universitas Udaya untuk terus berkomunikasi dengan keluarga korban.

"Selain itu, kami menegaskan kampus itu ruang yang aman, harus aman dari tindakan kekerasan maupun pem-bully-an," kata dia.

1. Universitas Udaya bentuk tim investigasi

Ilustrasi Perundungan. IDN Times/ istimewa

Menurutnya, Universitas Udayana juga sudah membentuk tim investigasi mengenai penyebab Timothy nekat mengakhiri hidupnya.

"Kami juga sudah mendapatkan laporan dari Bapak Rektor, bahwa pihak rektor sudah membentuk tim untuk menginvestigasi, mengecek apa yang sebenarnya terjadi," ucap dia.

2. Mendikti harap peristiwa serupa tidak terjadi lagi

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto (dok. Istimewa)

Dalam kesempatan itu, Brian berharap peristiwa serupa tidak terjadi lagi. Dia menegaskan, kampus harus menjadi tempat yang aman dalam proses pembelajaran.

"Kami sudah ada peraturan Permendikbud di tahun 2024, saya lupa, nomor 53 kalau tidak salah, itu yang mengatur bagaimana pencegahan dan penanganan kekerasan di kampus," ujar dia.

3. Timothy diduga melompat dari atas gedung

Mahasiswa Udayana Timothy/ dok Universitas Udayana

Timothy yang merupakan mahasiswa Program Studi Sosiologi angkatan 2022 ini ditemukan meninggal dunia pada Rabu, 15 Oktober 2025, setelah diduga melompat dari Gedung FISIP Unud, Denpasar.

Namun yang lebih memilukan, setelah meninggal pun Timothy masih menjadi sasaran perundungan (bullying). Tersebar luas di media sosial tangkapan layar percakapan grup WhatsApp yang menunjukkan sejumlah mahasiswa menuliskan komentar tidak pantas terkait kematian almarhum. Bahkan foto almarhum yang tergeletak dan meninggal dibuat candaan.

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang | (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor | (0251) 8324024, 8324025

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta | (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang | (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang | (0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Editorial Team