Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ketika rapat dengan komisi I DPR. (www.instagram.com/@sjafrie.sjamsoeddin)
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ketika rapat dengan komisi I DPR. (www.instagram.com/@sjafrie.sjamsoeddin)

Intinya sih...

  • Rencana pembelian jet tempur J-10 masih tahap pengkajian di Kemhan

  • Indonesia tidak menutup kemungkinan beli jet tempur J-10C buatan China

  • Jet tempur Chengdu J-10 dijuluki si naga ganas

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengonfirmasi pemerintah telah membeli jet tempur Chengdu J-10 dari China. Bahkan, dalam waktu dekat pesawat tempur multiperan tersebut segera mengudara di langit Jakarta.

"Sebentar lagi (J-10C) terbang di Jakarta," ujar Sjafrie di kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025).

Namun, Sjafrie tak menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana dan jumlah pembelian jet tempur tersebut. Purnawirawan jenderal bintang empat itu bergegas ke ruang kerjanya.

Isu pemerintah akan membeli J-10 sebenarnya sudah muncul sejak akhir Mei 2025. Sjafrie melalui akun media sosialnya pada 30 Mei 2025 menyampaikan, ia sempat berjumpa dengan Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun di Jakarta.

Salah satu yang dibahas dalam pertemuan itu, kata Sjafrie, adalah kesiapan pengiriman pilot TNI AU untuk pelatihan pesawat tempur J-10 serta evaluasi fasilitas produksi alutsista

1. China sempat tawarkan Indonesia beli jet tempur J-10

Ilustrasi jet tempur J-10 buatan China. (eng.chinamil.com.cn)

Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, mengatakan pembelian jet tempur J-10 masih dalam tahap pengkajian TNI Angkatan Udara (AU).

“Kami ingin memastikan platform alutsista yang terbaik yang dapat membantu kebijakan pertahanan kita," ujar Frega pada pertengahan September 2025.

Sementara, Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan Taufanto, sempat menjelaskan awal mula Indonesia diisukan hendak membeli jet tempur J-10C, ketika kehadiran Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Tonny Harjono ke pameran alutsista di Negeri Tirai Bambu.

"Kemudian Pak KSAU melihat pesawat itu (J-10C) dan pesawat itu sempat ditawarkan oleh China. Ini menjadi evaluasi kami jugalah, apakah kita bisa menggunakan J-10 untuk alutsista," ujar Donny di kantor Kemhan, Jakarta Pusat, 5 Juni 2025.

Donny menggarisbawahi Indonesia merupakan negara yang tidak memiliki blok tertentu, sehingga mampu membeli alutsista dari manapun.

"Kita tidak berpihak ke satu negara atau suatu aliansi. Kita bisa mengambil sumber senjata dari mana pun, termasuk China," tutur dia.

2. Indonesia tidak tutup kemungkinan beli jet tempur J-10C buatan China

Wakil Menteri Pertahanan RI, Donny Ermawan Taufanto ketika di kantor Kemhan, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)

Purnawirawan TNI Angkatan Udara (AU) itu mengatakan, tidak menutup peluang Indonesia membeli jet tempur Chengdu. Apalagi bila harganya sesuai anggaran.

"Kalau pesawat ini bagus, memenuhi kriteria yang telah kita tetapkan, dan apalagi harganya murah, ya kenapa tidak?" kata Donny.

Ia menyebut, sejumlah kriteria yang harus dipenuhi sebelum membeli alutsista udara, yakni bisa diintegrasikan dengan sistem alutsistsa yang ada di Tanah Air.

"Selain itu, kemampuan alutsista udara itu, jarak terbang, kemampuan membawa senjata apa saja, itu harus kami lihat dulu," tutur Donny.

3. Jet tempur Chengdu J-10 dijuluki si naga ganas

Ilustrasi pesawat Chengu J-10C yang digunakan oleh militer Pakistan. (www.defence.pk)

J-10 merupakan pesawat tempur multirole buatan China yang dikembangkan Chengdu Aircraft Industry. Pesawat ini dijuluki Vigorous Dragon atau Si Naga Ganas. Jet tempur ini menjadi salah satu tulang punggung kekuatan udara milik Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Selain menjadi kekuatan udara China, J-10 sempat membuktikan tajinya dalam perang India dan Pakistan pada Mei lalu. Jet tempur J-10 yang dimiliki Pakistan bahkan bisa menjatuhkan Rafale buatan Perancis yang dimiliki India.

Dalam hal performa, J-10 mampu terbang hingga kecepatan 2.327 kilometer per jam di ketinggian, dengan ketinggian maksimum 18.000 meter. Jangkauan tempurnya mencapai 550 km, dengan jarak terbang maksimum 1.850 km.

Editorial Team