Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto pada Kamis, 8 April 2021 kemarin menemui koleganya Menhan Korea Selatan, Suh Wook di Seoul. Dalam pertemuan itu, kedua Menhan sepakat melanjutkan proyek pembuatan jet tempur Koren Fighter Experimental (KFX) sebagai bentuk saling percaya.
Kunjungan Prabowo ke Negeri Ginseng juga untuk menyaksikan upacara peluncuran prototipe pesawat tempur KFX itu. Harian Korsel, Yonhap melaporkan, Indonesia merupakan mitra Negeri Ginseng dalam pembuatan jet tempur yang menelan biaya US$7,9 miliar atau setara Rp115 triliun (1 US$ = Rp14.561).
Dalam kesepakatan sebelumnya, Indonesia bersedia menanggung 20 persen biaya pembuatan jet tempur itu. Di Indonesia, jet tempur itu dinamakan IF-X.
"Kunjungan kehormatan (courtesy call) Menhan Prabowo kepada Menhan Suh Wook disambut dengan upacara militer. Kedua negara sepakat untuk mempererat kerja sama militer yang selama ini sudah berjalan dengan baik," demikian isi keterangan tertulis Kemenhan pada Kamis kemarin.
Delegasi dari kedua belah pihak, kata Kemenhan, juga berdiskusi dan bertukar pandangan tentang beberapa hal strategis di bidang pertahanan dan keamanan. Salah satunya membahas mengenai kerja sama bilateral dan keamanan regional.
"Diskusi tentang topik tersebut telah membuahkan sejumlah pembaruan informasi dan refeensi. Kemenhan RI siap membangun hubungan kerja sama pertahanan yang lebih kuat dengan Korsel," kata Kemenhan lagi.
Apa keistimewaan proyek pembuatan jet tempur KF-X/IF/X ini? Mengapa Indonesia sempat menilai tak diuntungkan dari proyek tersebut?