Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto (kiri), Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin (tengah), Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (kanan). (IDN Times/Amir Faisol).
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto (kiri), Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin (tengah), Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (kanan). (IDN Times/Amir Faisol).

Intinya sih...

  • Menteri Pertahanan menambah 150 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan setiap tahunnya.

  • Penambahan batalyon untuk mendukung tugas pemerintah daerah di tingkat kabupaten dan provinsi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, pihaknya akan menbambah 150 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan setiap tahunnya. Penambahan batalyon ini dalam rangka menunjang tugas-tugas pemerintah daerah yang ada di tingkat kabupaten dan provinsi.

Menurut dia, penambahan batalyon ini bukan semata-mata untuk menjaga keutuhan wilayah dan pengamanan, tetapi juga dalam rangka menyelamatkan kepentingan nasional, serta menjaga industri strategis yang mempunyai kaitan dengan kedaulatan negara.

"Sebagai contoh, kilang dan terminal Pertamina, ini juga bagian yang tidak terpisahkan daripada gelar kekuatan kita," kata Sjafrie di Gedung DPR RI, Senin (24/11/2025).

Sjafrie menambahkan, pengamanan di kawasan industri strategis ini mulai dijalankan pada Desember 2025 dengan menugaskan pasukan dari TNI Angkatan Darat (AD), dan diawasi oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS).

Menurut dia, tugas pengamanan instalasi strategis di Kilang Pertamina ini merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam UU TNI.

"Kita akan laksanakan ini terhitung mulai Desember, dengan menugaskan pasukan-pasukan dari TNI Angkatan Darat dan juga akan dipantau oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS)," kata dia.

Editorial Team