Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menkes Budi Gunadi Sadikin tinjau RSUD Komodo/dok Humas

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, kembali meninjau kesiapan RSUD Komodo sebagai rumah sakit rujukan tamu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 pada Senin (8/5/2023).

Menkes memastikan, RSUD Komodo akan fokus pada penanganan serangan jantung dan stroke. Pasalnya, kata dia, jantung dan stroke adalah penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia serta dunia.

“Kalau kena serangan jantung mesti cepat ditangani sebelum 4 jam atau masa golden periode,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (9/5/2023).

1. Jika telah penanganan, kemungkinan meninggal 80 persen

ilustrasi gangguan jantung (pexels.com/freestocks.org)

Budi menyatakan, jika tertangani sebelum 4 jam kemungkinan 80 persen pasien bisa sembuh. Namun jika terlambat, maka kemungkinan 80 persen pasien bisa meninggal.

Alat canggih bisa digunakan untuk menangani pasien serangan jantung dan stroke. RSUD Komodo pun menyiapkan ruangan-ruangan untuk perawatan VIP dan VVIP serta fasilitas kesehatan lain.

Di antaranya pelayanan rawat jalan, rawat inap, layanan unit critical (ICU, NICU, PICU), layanan gawat darurat, dan ruang operasi.

2. RSUD Komodo sediakan alat canggih

Ilustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Budi menambahkan, RSUD Komodo juga menyediakan layanan penunjang berupa laboratorium, CT Scan 64 Slice, Cath Lab, radiologi, serta apotek.

“Saya memastikan bahwa fasilitas di sini (RSUD Komodo) ini siap dipakai. Kemudian alat ini kuat, presisi, canggih. Saya di sini bersama dokter ahli jantung dan dokter neuro intervensi,” ucap Budi.

3. RSUD Komodo akan layani masyarakat NTT

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Budi memastikan, kesiapan RSUD Komodo untuk melayani kesehatan akan berlanjut untuk masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya.

“Buat saya yang lebih penting lagi sesudah ini (KTT ASEAN) mungkin akan ada puluhan, ratusan, ribuan masyarakat yang bisa tertangani masalah kesehatannya,” ungkap Budi.

Editorial Team